Mohon tunggu...
Arif Meftah Hidayat
Arif Meftah Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Pabrik

Dengan atau tanpa saya menulis, dunia juga tidak akan berubah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hanya Menulis, Bukan untuk Berkirim Makna

19 Mei 2014   12:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:22 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menulis merupakan salah satu bentuk komunikasi. Dalam kegiatan menulis, terdapat pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Suatu tulisan dapat dikatakan berhasil ketika pesan yang ingin disampaikan sampai ke pembaca.

Pesan yang tersampaikan memang suatu parameter keberhasilan suatu tulisan, kalau semua tulisan adalah sarana komunikasi kepada orang lain. Bagaimana kalau ternyata menulis dan tulisan bukanlah suatu bentuk komunikasi? Bukan suatu sarana berkirim pesan atau makna?

Sebelum kedua pertanyaan tersebut terjawab, lebih dahulu akan disampaikan pertanyaan yang lain. Kalau menulis itu bukan suatu bentuk komunikasi, bukan suatu sarana untuk berkirim pesan, lalu untuk apa menulis dan menghasilkan tulisan itu?

Terdapat banyak sekali fungsi dan tujuan menulis. Menulis merupakan ajang eksistensi diri, ajang menyampaikan gagasan, dan bahkan ajang untuk mendapatkan penghasilan. Namun, dari tujuan dan fungsi tersebut, semuanya masih menunjukkan bahwa menulis adalah salah satu bentuk komunikasi. Dan kesimpulannya memang menulis adalah salah satu bentuk komunikasi. Salah satu bentuk penyampaian makna dan pesan dari penulis kepada pembacanya.

TIDAK! Menulis tidak selalu merupakan komunikasi. Tulisan tidak selalu sarana penyampaian makna dan pesan dari penulis kepada pembacanya. Menulis terkadang hanya sekedar menghasilkan tulisan tanpa ada upaya penyampaian pesan kepada pembaca. Menulis memang selalu menghasilkan makna, tetapi tidak semua makna diupayakan untuk disampaikan kepada orang lain.

MENULIS HANYA SEKEDAR MENULIS!

Menulis hanya untuk mengeluarkan ide-ide yang ada di kepala. Menulis hanya untuk membuang pikiran-pikiran yang mungkin seharusnya tidak dipikirkan. Ide, gagasan, dan pikiran tidak harus selalu dibagikan, tetapi semuanya harus rutin dikeluarkan untuk memunculkan ide, pikiran, dan gagasan lain, atau setidaknya agar “kepala lebih ringan”. Ibarat suatu mata air, air yang keluar dari mata air tidak selalu digunakan, tetapi harus selalu dikeluarkan agar air tidak menggenang dan tetap jernih.

Akan jauh lebih baik ketika ide, gagasan, dan pikiran yang tertuang dalam tulisan dapat ditangkap dan memberikan manfaat bagi orang lain. Tetapi ketika memberikan ide, gagasan, da pikiran kepada orang lain itu dinilai merupakan tanggung jawab yang besar yang belum mampu diemban, maka dengan mengeluarkan ide, gagasan, dan pikiran sudah lebih dari cukup untuk dilakukan. Artinya, ketika belum ada yang dapat diberikan dari tulisan yang dihasilkan, bukan berarti menulis itu dihentikan. Ketika tidak ada pesan yang tersampaikan, bukan berarti makna itu tidak dihasilkan. Terkadang dan seringkali, tulisan memang kehilangan fungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi tidak akan pernah kehilangan fungsi sebagai sarana aktualisasi diri.

Menulis hanyalah soal menghasilkan tulisan, ketika tidak ada pesan yang dikirimkan, ketika tidak ada makna yang tersampaikan, maka ia tetap tulisan. Tulisan yang tetap memiliki makna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun