Mohon tunggu...
Arif Meftah Hidayat
Arif Meftah Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Pabrik

Dengan atau tanpa saya menulis, dunia juga tidak akan berubah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menahan Diri dari Membaca

15 September 2018   16:20 Diperbarui: 15 September 2018   16:26 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siapa juga yang meragukan kebermanfaatan membaca? Siapapun mengamini bahwa membaca merupakan aktifitas dengan beragam manfaat. Bahkan orang yang tidak gemar membaca pun memahami manfaat dari membaca. Soal pengetahuan akan manfaat yang tidak membawa pada kesadaran untuk melakukannya, tentu itu hal yang berbeda.

Bagi yang gemar, aktivitas membaca menimbulkan perasaan menang walaupun mengalami kepayahan-kepayahan dalam kehidupan. Sebaliknya, bagi yang kurang gemar, membaca adalah seperti siksaan yang tidak berkesudahan.

Membaca adalah aktivitas membosankan yang tidak lebih populer dari menonton televisi atau hiburan lain. Sebaliknya, membaca adalah aktivitas menyenangkan yang bahkan melenakan dari berkegiatan lain. Aktivitas menyenangkan yang menyeret imajinasi siapapun yang membaca kepada apa yang dibacanya. Aktivitas menyenangkan yang sekali lagi mampu membuat pelakunya hanya bersosialisasi dengan buku.

Menjadi anti sosial karena membaca buku tentu lebih baik dibandingkan anti sosial yang tidak memberikan manfaat, apalagi bersosialisasi yang membawa pengaruh buruk. Namun ketika dibandingkan dengan bersosialisasi yang memberi manfaat, membaca buku bisa ditunda terlebih dahulu.

Dalam suasana yang memungkinkan manusia untuk saling bertatap muka, saling berbincang dengan segala gaya tubuh dan bahasanya, saling mengungkapkan gagasan dan rasanya, terlarut dalam buku yang dibacanya adalah hal yang kurang bijaksana.

Sedikit berpikir materialis, berpikir tentang untung atau rugi, aktivitas membaca sudah saatnya ditunda ketika ada aktivitas lain yang yang memberikan lebih beragam manfaat.  Menulis, bersosialisasi, dan mungkin berkenalan dengan orang baru di tempat umum adalah beberapa kegiatan yang bias membuat kita sejenak menahan diri dari membaca buku.

Bermain dengan anak kecil di ruang tunggu stasiun, terminal, ataupun bandara sama bermanfaatnya dengan membaca. Menahan diri dari membaca kemudian melakukan aktivitas sosial atau bahkan mengamalkan apa yang dibaca adalah lebih utama.

Menahan diri dari aktivitas membaca adalah menghilangkan peluang untuk mendapatkan pengetahuan, mendapatkan pengalaman dari orang lain, mendapatkan sisi humanisme dari buku  yang dibaca. Tetapi menahan diri dari membaca kemudian melakukan aktivitas sosial adalah menghadirkan peluang untuk menciptakan pengetahuan, memiliki pengalaman sendiri, serta mendapatkan sisi humanisme dari pengalaman-pengalamannya secara pribadi.

Teruslah membaca sampai kau menemukan hal sekecil apapun yang mempu mengaktualisasi dirimu. Dan tahanlah membacamu ketika peluang aktualisasi diri sudah ada di depanmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun