Mohon tunggu...
Arif Meftah Hidayat
Arif Meftah Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Pabrik

Dengan atau tanpa saya menulis, dunia juga tidak akan berubah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Mini | Wakil Rakyat Mantan Koruptor

7 September 2018   17:29 Diperbarui: 7 September 2018   18:05 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

PPU akhirnya memperbolehkan mantan koruptor untuk mencalonkan diri kembali menjadi wakil rakyat. Pembahasan dan perdebatan yang panjang, sengit, dan melelahkan hingga akhirnya muncul putusan tersebut. Adalah Pak Dirnam, ketua Petugas Pemilihan Umum (PPU) yang akhirnya memutuskan agar mantan koruptor dapat mencalonkan kembali menjadi wakil rakyat.

Bukan atas dasar karena rakyat sudah cerdas sehingga mampu memilih wakil rakyat yang bukan mantan koruptor. Bukan pula karena anggapan bahwa mantan koruptor sudah menebus "dosa-dosanya" sehingga kembali layak menjadi wakil rakyat.  Ada hal lain yang menjadi alasan Pak Dirnam meloloskan beberapa mantan koruptor. Alasan lain yang sampai saat ini dia selalu bungkam, bahkan di depan wartawan sekalipun.

Adalah Darto, Gianto, Tukiman, dan Tardi yang senang dengan keputusan ketua PPU tersebut. Mereka adalah mantan koruptor yang diloloskan untuk kembali menjadi calon wakil rakyat.

***

Setahun berlalu semenjak Darto, Gianto, Tukiman, dan Tardi dipilih kembali menjadi wakil rakyat. Waktu yang cukup singkat untuk membuktikan bahwa sekali koruptor tetaplah koruptor. Waktu yang singkat untuk membuktikan bahwa rakyat belumlah secerdas yang digaung-gaungkan. Waktu yang cukup singkat untuk membuktikan bahwa tidak ada dosa yang tertebus dalam waktu yang sangat singkat.

Dan dengan semakin banyaknya tekanan untuk Pak Dirnam, akhirnya bicaralah beliau akan alasannya meloloskan mantan koruptor.

"Seharusnya semua orang berterima kasih kepadaku. Berkatku, tidak ada lagi koruptor-koruptor baru di negeri ini. Bayangkan ketika aku tidak meloloskan mereka dan yang terpilih adalah Jono, Budi, Danang, dan Darto. Maka daftar hitam koruptor bertambah dengan adanya nama Jono, Budi, Danang, dan Darto.

Berkatku, koruptor di negeri ini tidak bertambah. Berkatku koruptor di negeri ini hanya Darto, Gianto, Tukiman, dan Tardi. Berkatku, Jono, Budi, Danang, dan Darto terbebas dari sifat koruptif"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun