Mohon tunggu...
Arif Meftah Hidayat
Arif Meftah Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Pabrik

Dengan atau tanpa saya menulis, dunia juga tidak akan berubah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menimbang Perlunya "Publish Schedule" pada Kompasiana

4 Desember 2017   05:59 Diperbarui: 4 Desember 2017   06:04 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dan Kompasiana adalah media berbagi informasi, khusunya bentuk tulisan yang memiliki anggota dari berbagai kalangan. Pelajar, mahasiswa, penulis, profesional, pekerja kantoran, dan mungkin juga pejabat juga ikut ambil bagian daripadanya. Rubrik tulisannya pun amat beragam, semua boleh ditulis bagikan asal tidak menyinggung SARA, mengujarkan kebencian, tentunya penulis bertanggung jawab penuh atas tulisannya.

Beragamnya latar belakang sedikit banyak berpengaruh terhadap jumlah tulisan yang dipublikasikan, frekuensi publish tulisan, serta intensitas "nangkring" di kompasiana. Ada yang mempublish tulisan seminggu sekali, tiga hari sekali, sehari sekali, bahkan mungkin tiap satu jam sekali.

Tidak bisa lebih intensif dari satu jam sekali karena intensitas maksimal publish tulisan adalah satu jam sekali. Sesuatu yang memang disengaja untuk memberikan kesempatan agar tidak hanya tulisan dari satu orang yang memenuhi satu kanal. Mungkin untuk memberi kesempatan kepada editor untuk memilah dan memilih artikel yang masuk headline/highlight. Atau mungkin juga disengajakan agar kompasianer tidak hanya bernafsu mempublikasikan tulisan (sharing) tetapi juga mau membaca tulisan dan berinteraksi dengan kompasianer lain.

Bagi yang sudah memiliki banyak artikel siap tayang, ada waktu satu jam untuk berinteraksi dengan kompasianer lain sembari menunggu publish artikel selanjutnya. Dan saat itu kompasianer telah menjadi media 'sharing and connecting' yang sesungguhnya.

Namun bagaimana dengan orang-orang yang situasi dan kondisinya lebih tidak beruntung

Orang-orang dengan keinginan berbagi yang tinggi. Orang-orang dengan usaha keras menghasilkan banyak tulisan siap tayang. Orang-orang yang memiliki akses internet dan akses ke kompasiana yang terbatas?

Di zaman yang serba IT orang yang tidak mendapatkan akses internet memang telah diminimalisir. Namun orang yang tidak dapat mengakses kompasiana di sepanjang waktunya masih saja ada. Pekerja kantor dengan segala kesibukannya. Guru/dosen yang setiap waktu produktifnya digunakan untuk mengajar. Dan profesional-profesioanal yang memang mendedikasikan waktu untuk pekerjaannya.

Mereka adalah beberapa kalangan yang mungkin akses ke kompasiana nya terbatas. Namun bukan berarti orang yang "keranjingan" menulisnya juga terbatas. Bisa saja mereka memiliki banyak artikel siap tayang namun hanya satu dua yang berhasil ditayangkan. Artikel yang banyak dihadapkan pada aturan akan durasi minimal sebelum kembali publish tulisan dan akses ke kompasiana yang terbatas jadilah tulisan yang berhasil tayang di kompasiana menadi minimal.

Fitur publish schedule mungkin perlu dipertimbangkan. Banyak tulisan dapat disimpan dalam satu waktu kemudian terpublish sesuai waktu yang telah dijadwalkan. Keberadaan waktu untuk akses kompasiana berikutnya, digunakan untuk berkoneksi dengan tulisan dan kompasianer lain.

Perlu dipertimbangkan agar semua kalangan tidak kehilangan kesempatan untuk berbagi sebanyak-banyaknya lewat tulisan. Perlu dipertimbangkan pula fungsi "Sharing and Connecting" agar tak hilang termakan zaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun