Mohon tunggu...
Arif Meftah Hidayat
Arif Meftah Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Buruh Pabrik

Dengan atau tanpa saya menulis, dunia juga tidak akan berubah

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ingin Aku Timnas U-19 Kalah

17 Februari 2014   22:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:44 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Belum genap dua bulan, Timnas U-19 sudah menjalani lima laga persahabatan dengan tim-tim lokal yang berasal dari Indonesia. Dari laga-laga yang bertajuk “Timnas U-19 Indonesia Tour” tersebut, tidak satupun Timnas U-19 mengalami kekalahan. Empat kali kemenangan dan sekali  hasil seri. Animo masyarakat akan juara Piala AFF U-19 tahun 2013 ini juga cukup besar. Stadion Maguwoharjo, Sultan Agung, Mandala Krida, Manahan, Jatidiri, dan saat ini Gelora Bumi Kartini, selalu penuh sesak dengan supporter ketika Timnas U-19 berlaga. Fantastis dan luar biasa bukan?

Kolektif dan atraktif, pokoknya menyenagkan ketika melihat garuda-garuda muda ini berlaga di dalam lapangan. Namun demikian, tidak ada gading yang tidak retak. Masih ada saja celah atau kelemahan dari permaianan yang ditampilkan pemain Timnas U-19. Monoton, kurang variasi, dan sering melakukan kesalahan sendiri merupakan kelemahan-kelemahan yang sering diutarakan komentator.

Dengan tanpa mengurangi rasa nasionalisme dan kecintaan akan Timnas U-19, terkadang saya ingin kekalahan dialami oleh Timnas U-19, setidaknya di laga-laga uji coba, dan bukan di laga-laga “yang sesungguhnya”.

Kekalahan diharapkan dapat membuat pembelajaran yang nyata kepada seluruh pemain dan juga staf kepelatihan Timnas U-19. Kekalahan yang diharapkan akan menambah variasi permaianan, dan kekalahan yang akan mengurangi atau bahkan menghilangkan kesalahan-kesalahan sendiri. Selain bersifat teknis, kekalahan diharapkan juga berdampak secara psikis, yaitu tentang arti suatu kemenangan. Ada yang bilang “kita akan benar-benar merasakan manisnya gula setelah merasakan pahitnya brotowali”. Begitu juga dengan Timnas U-19, mereka akan lebih merasakan nikmat dan harga suatu kemenangan tentunya setelah merasakan kekalahan.

Normatif, dan bahkan sangat normatif. Memang itulah yang terjadi. Karena sesungguhnya, bukan itu maksud mengapa aku berharap Timnas U-19 kalah. Sesungguhnya, materi dan bahan tulisan lah yang menjadi alasan. Kekalahan Timnas U-19 akan menjadi bahan tulisan yang lebih menarik daripada hasil-hasil positif yang selama ini sudah biasa diraih Timnas U-19.

Ya, aku ingin Timnas U-19 kalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun