“In the middle ages, people were tourist because of their religion: whereas, now they tourist because tourism is their religion” (Robert Runcie, 1988)
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi tidak hanya memudahkan dalam promosi tempat wisata, tetapi juga meningkatkan kebutuhan akan eksistensi diri di tempat-tempat wisata. Hasil jepretan kamera yang diunggah di media sosial begitu memudahkan promosi suatu tempat wisata. Facebook, twitter, path, instagram, dan aplikasi media sosial yang lain telah mengeksplore dan mengekspose wisata alam ataupun budaya yang sebelumnya belum begitu terkenal. Dan dalam waktu yang singkat, pemandangan alam, baik yang sudah menjadi obyek wisata ataupun belum yang awalnya sepi menjadi ramai dikunjungi.
Bukan hanya soal eksistensi dan perasaan ingin diakui, berwisata juga merupakan salah satu metode atau memenuhi kebutuhan jiwa ataupun spiritual. Banyak yang telah mengakui bahwa berwisata adalah mengembalikan kesegaran pikiran yang sebelumnya telah diforsis untuk bekerja. Banyak yang mengungkapkan bahwa berwisata merupakan bagian dari mengenal Indonesia seutuhnya. Dan banyak pula yang percaya bahwa berwisata merupakan cara mengenal kebesaran Tuhan, belajar dari betapa agungnya hasil ciptaan Tuhan.
Banyak diantara yang beralasan mengenal kebesaran Tuhan sebagai latar belakang kegiatan bepergian, tetapi diantara yang banyak tersebut, hanya sedikit yang benar-benar bertindak sesuai dengan apa yang menjadi latar belakangnya. Diantara yang banyak tersebut, hanya sedikit yang ketika sampai di tempat tujuan wisatanya berdiam sejenak, merenung sejenak, dan mungkin mengucapkan doa-doa pujian atas kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa. Yang lainnya, ketika sampai di tempat tujaun wisata, seketika itu juga berpose membelakangi pemandangan yang dianggap indah, dan kemudian mengucapkan “ foto-foto-foto, cepetan dong!”
Mungkin kamajuan teknologi juga telah merubah bentuk komunikasi antara Tuhan dengan hambanya. Mungkin sekarang “foto-foto-foto” merupakan kalimat/cara yang baru dalam memuji kebesaran Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H