Kau tuntun aku,
Sesaat kembang pikiran penuh kejenuhan. Sementara keruwekan perut kosong menabuh hantam kekenyangan.
Kau tuntut aku !
Ketika mengganti pagar nalar keruwetan berjejal kedengkian. Tanpa perlu mengkhawatirkan lambung untuk berjauhan dari kudapan.
Kau tonton aku ?
Tatkala sudah basah. Tenggelam dengan napas sesengalan hidung dan mulut bersamaan gelagapan susah.
_bimaine_1206
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!