Sebenarnya atas nama apa semua pembunuhan ini?
Atas dasar hanya "dugaan" kita telah membunuh kemanusiaan....
Kadang saya berpikir, nampaknya Densus 88 -lah yang menciptakan dan memelihara ketakutan ini, ketakutan kita terhadap teroris. Awal tahun 2014, Densus 88 mengingatkan kita lagi: "Hei, Teroris masih terus ada". Tiba-tiba memori kita tentang teroris dikuatkan lagi. Kita takut lagi.
Jika "terduga" teroris telah mati ditembak....maka ia telah "divonis", pasti teroris
Kosa kata "teroris" akan terus dipelihara....agar kucuran dana APBN bisa terus mengalir, termasuk dana dari bantuan asing
Tak jauh beda dengan kosa kata "korupsi" yg seolah dipelihara oleh komisi pemberantasan korupsi (KPK). Memberantas korupsi tapi terus buat pengumuman, Korupsi terus berevolusi
Dan kita terima saja itu semua, tanpa nalar.
Sebagian orang di negeri ini, "beternak kebodohan dan orang-orang bodoh" demi memuluskan kepentingan dirinya dan kelompoknya
Seperti terus dipeliharanya orang-orang miskin dan bodoh,agar hanya dengan modal Rp. 50.000,- atau Rp.100.000,-atau BLT, suara masyarakat bisa mereka beli pada saat musim pemilu tiba
Perangi teroris, ini bukan agenda kita....
Pemberantasan korupsi, ini harus dilihat lebih rasional,