Festival keadilan menggelar diskusi dengan tema Demak Menolak Tenggelam di pelataran SKB Demak. Festival keadilan merupakan serangkaian acara di beberapa daerah jawa yang digawangi oleh LBH semarang, Social Movement Institute, Kontras serta berbagai komunitas disekitarnya yang bertujuan untuk menyapa masyarakat dan mendengarkan keluh kesah masyarakat bawah secara langsung.
Diskusi kali ini, para pemateri banyak menyoroti kondisi masyarakat yang terancam oleh krisis lingkungan. Pemaparan pemateri berhasil menggugah kesadaran peserta yang hadir. Krisis lingkungan di Demak menyebabkan beberapa desa sudah tenggelam dimakan abrasi. Kondisi ini tak dapat terselesaikan karena pemerintah Demak tidak memprioritaskan  dalam penanganan bencana krisis lingkungan yang menimpa Demak.
Penyedotan air tanah berlebih juga bisa mempercepat proses tenggelamnya kota wali karena kegiatan menyedot air tanah secara berlebih dapat menurunkan permukaan tanah. Konsumsi air meningkat tajam seiring bertambahnya jumlah penduduk yang semakin padat. Mahalnya harga beras juga menjadi sorotan pada diskusi kali ini yang menyebabkan pengeluaran rumah tangga semakin meningkat. Pengeluaran rumah tangga yang meningkat menjadi problem tersendiri dimana masyarakat yang bermatapencaharian sebagai nelayan semakin sulit mendapatkan ikan.
Diskusi kali ini juga menyoroti beberapa kasus yang terjadi akibat proyek strategis nasional. Proyek strategis nasional jangan sampai menjadi dalih untuk melanggar hak asasi manusia. Masyarakat tidak boleh dikorbankan demi kepentingan negara yang bercampur dengan kepentingan cukong kapitalis.
Pendidikan yang beradab sangat dibutuhkan untuk saat ini. Pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai moralitas dan sopan santun dapat melatih kepekaan siswa terhadap lingkungan sekitar. Melatih kepekaan juga berdampak positif pada lingkungan karena siswa sedari dini dibiasakan untuk peduli pada lingkungan sekitar.
