Mohon tunggu...
Deden MALH
Deden MALH Mohon Tunggu... Buruh - Saya seorang ayah dari dua putra

Sangat menyukai kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jika Bisa Bersatu, Mengapa Terus Berseteru?

25 Oktober 2019   18:36 Diperbarui: 25 Oktober 2019   18:40 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Minggu pagi wa group politik udah rame aja,karena siangnya ada pelantikan pak jokowi,serta beberapa hari kemudian pak jokowi ngumumin,para menteri yang akan membantu kinerjanya selama lima tahun kedepan.

Dan terus terang buat saya sebagai warga negara indonesia tercinta ini,ini adalah berita yang sangat menggembirakan terlepas siapapun pilihan politik dan persiden yang saya pilih pada pemilu kemarin,tapi yang paling penting adalah mulai tenangnya dunia medsos dari peperangan maha dahsyat antara dua kubu pendukung calon presiden,yang gemanya sudah dimulai sejak awal tahun kemarin.

Dan itu sungguh sangat melelahkan jiwa jiwa yang santuy ini,bagaimana tidak,ketika hampir semua masyarakat medsos didunia +62 ini.

Begitu mudahnya menghujat,memaki maki bahkan mengadili seolah olah mereka semua sudah menjadi hakim agung yang bebas menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar.

Belum lagi tingkah laku para politisi  di dunia medsos yang pintar sekali mengamunisi serta membakar semangat para pasukan yang haus akan caci maki dan sumpah serapah.

Dan lucunya ketika semuanya berakhir

Mereka para politisi  yang dulu begitu kejamnya menghujat dan membuat dunia medsos +62 menjadi hinggar binggar itu dengan entengnya,senyam senyum  di depan media.

Mendekati para pemenang,tanpa memikirkan hati para pendukung yang sudah terlanjur banyak dosa karena sibuk menghujat bahkan menyebar berita hoax dengan sangat kejamnya.

Dan sebagai Bapak dua anak yang sehari hari nguli untuk mengais rejeki,ngumpulin sereceh dua receh buat menyambung hari. Juga tak luput dari caci maki mereka,dan bahkan ada yang mempertanyakan level keimanan kita terhadap sang pencipta,dan lucunya,ada dari mereka yang merendahkan keimanan kita itu,saya tahu dulunya mereka kurang mengenal tuhan.

Ha ha ha saya hanya bisa terbahak bahak dalam hati sambil istighfar semoga dosa dosa saya dikurangi seiring caci maki mereka yang sangat luar binasa. Tapi Alhamdulillah semuanya sudah berakhir setidaknya sebelum ada isu baru yang akan mentriger peperangan kembali

Dan semoga mereka yang dulu saling  bersaing untuk satu pilihan semoga bisa melebur,toh pada kenyataannya,para pemimpin negeri ini sudah bersatu bahkan saling bekerja sama dalam satu team yang sama,masa kita yang cuma pendukung masih terus memendam amarah sih...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun