[caption id="attachment_327797" align="aligncenter" width="640" caption="Serpihan surga di Lombok Tengah (dok. pribadi)"][/caption]
Penerbangan kali ini membuat suasana yang tak biasa bagiku. Pesawat yang bersiap landing menjelma menjadi sebuah spot menarik untuk mengabadikan keanggunan Gunung Rinjani yang mengayomi keeksotisan daratan dan lautan di bawahnya. Puncak Rinjani yang menyembul di antara kepungan awan, ditambah dengan kenampakan deretan gili (pulau) yang menawan dari atas pesawat semakin membuatku tak sabar menjelajah Lombok. Setelah beberapa saat kameraku beradu cepat dengan kemahiran sang pilot, akhirnya pesawat memijak dengan selamat di Bandara Internasional Lombok (BIL).
[caption id="attachment_327784" align="aligncenter" width="640" caption="Anggunnya Gunung Rinjani dari jendela pesawat (dok. pribadi)"]
Lombok ibarat sebuah serpihan surga yang terdampar di Indonesia. Istilah tersebut disematkan karena banyaknya tempat eksotis yang dijadikan tujuan liburan oleh wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Seperti yang saya lakukan kali ini, tujuan pertama setelah saya sampai di BIL adalah menuju sebuah tempat eksotis; Pantai Kuta di Desa Kuta, Lombok Tengah. Pantai Kuta jaraknya hanya 18 km dari BIL (sekitar 25-30 menit menggunakan kendaraan bermotor), sehingga sering menjadi tujuan para wisatawan ketika berada di Lombok.
Sepanjang perjalanan menuju Pantai Kuta, saya disuguhi pemandangan dengan kontur geografis khas bumi Nusa Tenggara. Perbukitan dengan terik matahari yang menyengat di bawah birunya langit tersuguh dengan manis di antara jalan yang berkelok. Perjalanan menuju Pantai Kuta mulai berakhir saat tampak deretan toko souvenir, toko baju dan pakaian pantai, papan surfing yang berjejer, dan papan penunjuk bermacam homestay dengan berbagai fasilitas.
[caption id="attachment_327798" align="aligncenter" width="640" caption="Beragam fasilitas yang ada di sekitar Pantai Kuta (dok. pribadi)"]
Pantai Kuta di Lombok Tengah berbeda dengan Pantai Kuta di Bali. Perbedaan yang mencolok keduanya ada pada tingkat keramaiannya. Di Pantai Kuta Lombok Tengah, relatif masih sepi sehingga suara ombak dan semilir angin pantai betul-betul terasa ketika berada di pantai yang juga dijadikan tempat perayaan Bau Nyale ini.
Pantai berpasir putih yang menghampar indah menjadi suguhan utama Pantai Kuta. Air laut yang jernih dengan berbagai biota di bawahnya menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung. Selain itu, Kemudahan akses dan ketersediaan berbagai fasilitas membuat Pantai Kuta sering digunakan sebagai titik awal wisatawan sebelum mengeksplorasi serpihan surga lainnya di Lombok Tengah.
[caption id="attachment_327779" align="aligncenter" width="640" caption="Pantai Kuta, Lombok Tengah (dok. pribadi)"]
[caption id="attachment_327780" align="aligncenter" width="640" caption="Pantai Kuta, Lombok Tengah (dok. pribadi)"]
Sesuai itinerary yang sudah diagendakan, setelah puas di Pantai Kuta saya melanjutkan perjalanan ke Tanjung Aan yang terletak di sebelah timur Pantai Kuta. Namun, ketika melintasi jalan menuju Tanjung Aan, tiba-tiba seorang kawan berujar, “Di belakang hotel ini ada pantai bagus, namanya Pantai Mandalika. Masuk yuk?”. Ajakan tersebut meluluhkan itinerary yang kususun. Dengan segera kendaraan berbelok dan memasuki hotel novotel.
Pantai Mandalika memiliki pasir yang lebih halus dibanding Pantai Kuta. Suasananya pun lebih lengang karena pantai ini hanya dinikmati oleh tamu hotel secara ekslusif. Kursi untuk berjemur pun berjejer, dan tampak wisatawan mancanegara berada di atasnya menikmati curahan sinar matahari dengan leluasa.
[caption id="attachment_327781" align="aligncenter" width="640" caption="Pantai Mandalika, Lombok Tengah (dok. pribadi)"]
Setelah kenyang dengan suguhan di Pantai Mandalika, perjalanan dilanjutkan sesuai rencana. Kami menuju Tanjung Aan, sebuah pantai yang melengkung indah dengan sepasang bukit di kanan-kiri yang menjadi pembatas lengkungan. Jika dilihat dari atas, lengkungan pantai Tanjung Aan menyerupai huruf W. Hal ini disebabkan adanya sebuah bukit sebagai penengah lengkungan. Bukit ini biasanya digunakan oleh wisatawan dalam mengabadikan Tanjung Aan.
Dari bukit inilah saya bisa melihat keelokan Tanjung Aan dari ujung kanan hingga ujung kiri terjauh. Dari sini pula saya bisa melihat gradasi warna laut Tanjung Aan dari hijau toska ke biru tua. Tanjung Aan semakin menampilkan pesonanya karena di area ini masih kental dengan kehidupan masyarakat nelayan. Aktivitas mereka dengan perahu, jala, maupun alat pancing sangat menarik untuk dinikmati.
[caption id="attachment_327782" align="aligncenter" width="640" caption="Tanjung Aan, serpihan surga di Lombok Tengah (dok. pribadi)"]
Dari Tanjung Aan, kendaraan kami terus mengarah ke timur. Setelah memasuki perkampungan warga, penjelajahan kami dilanjutkan di Pantai Gerupuk. Pantai ini dinamai sesuai nama desanya, yaitu Desa Gerupuk. Nuansa perkampungan nelayan sangat kental di pantai ini. Budidaya rumput laut, pengembangan bagan apung atau keramba, dan berbagai aktivitas masyarakat nelayan terlihat di berbagai sisi.
Pantai Gerupuk terkenal sebagai destinasi para surfer dari berbagai penjuru dunia. Ombak yang relatif besar di sepanjang musim membuat fasilitas untuk surfer seperti penginapan, restoran, bungalow berkembang di Pantai Gerupuk. Para surfer biasanya menyewa perahu untuk menuju area dengan ketinggian ombak yang sesuai untuk berselancar.
[caption id="attachment_327794" align="aligncenter" width="640" caption="Pantai Gerupuk, Lombok Tengah (dok. pribadi)"]
Dari Pantai Gerupuk, perjalanan dilanjutkan menuju pantai yang tak kalah eksotis, Pantai Mawun namanya. Pantai ini terletak di Desa Tumpak, Kabupaten Lombok Tengah, atau hanya sekitar 8 km sebelah barat Pantai Kuta. Namun karena jalan yang dilalui cukup bergelombang, saya menempuh sekitar 30 menit menggunakan kendaraan bermotor untuk menuju Pantai Mawun.
Pantai Mawun menawarkan keanggunan pesisir selatan Pulau Lombok. Dengan kondisi pantai yang relatif sepi dan asri, wisatawan diajak untuk merasakan agungnya karya Tuhan melalui cekungan pantai yang indah dengan bukit menjulang di sisinya. Ombak di bagian tengah Pantai Mawun relatif besar dibandingkan dengan sisi barat dan sisi timur pantai.
[caption id="attachment_327795" align="aligncenter" width="640" caption="Pantai Mawun, Lombok Tengah (dok. pribadi)"]
Tanpa terasa, seharian penuh sudah saya habiskan untuk mengeksplorasi beberapa serpihan surga yang diturunkan ke bumi Sasak ini. Sambil berbaring di pasir putih, saya bergumam dalam hati, “setiap pecinta liburan memang sebaiknya berkunjung ke Lombok”. Inilah serpihan surga nan eksotis di antara gugusan indah alam nusantara. Di sisi lain, saya juga berharap semakin banyak pihak yang mau lebih peduli untuk tetap menjaga keindahan ini, agar generasi berikutnya ikut merasakan kekaguman yang saya rasakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H