Mohon tunggu...
Arif L Hakim
Arif L Hakim Mohon Tunggu... Konsultan - digital media dan manusia

digital media dan manusia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ekspresi Juara Dari Kompasiana

15 Desember 2015   21:30 Diperbarui: 15 Desember 2015   21:31 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kompasianer berkumpul di istana negara memenuhi undangan Presiden (dok. pribadi)"][/caption]

 

Hujan deras disertai angin tak menyurutkan laju kendaraanku menuju Stasiun Lempuyangan. Bermodal tiket kereta kelas ekonomi yang sudah dipesan beberapa minggu sebelumnya, kali ini saya kembali naik kereta api ke Jakarta. Biasanya kalau tidak terlalu penting, ada rasa enggan untuk ke ibukota.  

Kompasianival adalah alasan mengapa saya bersemangat ke Jakarta kali ini. Acara kopdar akbar ini bagi saya penting untuk dihadiri. Karena dari event setahun sekali ini, saya bisa meminta maaf kepada admin dan teman-teman kompasianer, mengingat berbagai macam kesalahan yang mungkin pernah saya perbuat kepada mereka. Selain itu, kompasianival juga bisa digunakan untuk menjaga kehangatan hubungan dan ajang untuk silaturahim dengan kawan lama, sekaligus kembali menjadi booster agar semangat menulis tetap menyala.  

Memang, kompasianival kali ini agak spesial karena kompasianer dipertemukan dengan Presiden. Namun, dengan alasan kesehatan yang sedang kurang baik, presiden tidak bisa hadir ke arena kompasianival. Akhirnya, presiden yang mengundang kompasianer untuk hadir di istana negara. Saya menjadi salah satu dari 100 kompasianer yang dipilih secara acak untuk datang ke istana negara dan bertemu Presiden.

Saya sendiri tak punya ekspektasi berlebihan. Saya dihubungi sehari sebelumnya, dan ndilalah memang bisa. Status undangan dari Presiden saya perlakukan seperti misalnya ada undangan dari Pak Gubernur, Pak Prabowo, Bu Susi Pujiastuti, atau bahkan undangan dari Mbok Rejo, Pak Sunarno, atau Bu Ngatinah. Prinsipnya kalau diundang, selama diberi nikmat sehat dan sempat, ya berangkat!

Saya yang berencana datang ke Kompasianival dengan kaos oblong, celana jeans, dan sandal jepit akhirnya harus mengikuti aturan protokoler istana negara yang mewajibkan untuk bersepatu, baju batik lengan panjang, dan bercelana bahan.

Ulasan mengenai bagaimana situasi saat bertemu dengan Presiden telah banyak dibahas oleh kompasianer lainnya. Bagi saya, agak unik juga saat benar-benar menyaksikan bahwa Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan di Republik ini memberikan perhatian kepada netizen, terutama kompasianer. Artinya, yang kita tulis atau unggah di sosial media atau blog, apalagi di kompasiana, ternyata ada apresiasi. Tentu saja hal ini semakin memacu saya untuk terus menulis di dunia maya. Tak sekadar menulis tentunya, melainkan menulis dengan lebih teliti, kritis, dan sebisa mungkin bermanfaat.

Namun sayang, gara-gara datang ke istana, saya melewatkan sesi Pak Anies Baswedan. Kehadiran sosok inspiratif tersebut sebenarnya menjadi salah satu hal yang menarik saya untuk duduk manis di area kompasianival. Tetapi karena undangan makan siang di istana negara bersamaan waktunya dengan jadwal Pak Anies naik panggung, dengan berat hati saya melewatkannya.   

Meskipun demikian, kehadiran orang-orang juara di bidangnya yang mengisi acara kompasianival membuat saya tak menyesal jauh-jauh dari Jogja datang ke Jakarta. Mas Junanto contohnya, seorang flying traveler yang nyambi kerja di BI ini berkisah tentang sensasinya melakukan foto-foto levitasi yang tak biasa di beberapa lokasi wisata dan landmark khas yang tersebar di berbagai kota.

Sesi berikutnya yang tak kalah menarik adalah saat Mas Wahyu Adityo membeberkan dunia kreatif yang dia jalani. Pendiri hello motion academy ini menyemangati kompasianer yang hadir agar selalu kreatif dan mencari ide-ide gila yang bisa digunakan untuk membuat wajah Indonesia menjadi lebih berwarna. Mas Wahyu mencontohkan kerja kreatifnya dengan bercerita bagaimana dia menciptakan karakter-karakter animasi yang lebih cocok ditonton oleh anak Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun