Taman Budaya Yogyakarta (TBY) selama beberapa hari ini dipenuhi manusia. Ribuan orang berjubel mendatangi gedung kesenian kebanggaan Jogja tersebut. Ada apa gerangan?
Rupanya dari 19-24 Juli 2016 ini, TBY kembali menjadi lokasi diselenggarakannya Pasar Kangen Jogja. Acara yang didukung oleh Dinas Kebudayaan DIY ini kembali digelar untuk ke-9 kalinya. “Pasar Aja Ilang Kumandhange”, demikian tema yang diusung dalam Pasar Kangen Jogja 2016. Dengan tema tersebut, panitia berharap pasar bukan hanya dijadikan ruang untuk transaksi. Keberadaan pasar juga menjadi media interaksi masyarakat yang mulai terkikis seiring cepatnya laju modernisasi.
Dari pandangan mata saya saat berkunjung, justru yang mengunjungi pasar kangen didominasi oleh anak muda. Padahal barang-barang yang dijual di pasar kangen identik dengan benda-benda yang termakan usia.
Poster dan uang keluaran puluhan tahun lalu, radio klasik, kaset pita, bahkan piringan hitam dijual di sini. Berbagai kerajinan atau benda vintage lainnya juga tampak dipasarkan oleh para penjual di halaman TBY. Selain itu, stand makanan juga tampak selalu penuh dijejali pengunjung. Mereka rela antre demi mencicipi berbagai makanan tradisional yang dihadirkan. Sate kere, kipo, sate gajih, aneka jenang, wedang uwuh, es gosrok, adalah beberapa jenis di antara puluhan makanan lawasan yang saya jumpai saat ikut-ikutan membuat penuh dan sesak pasar kangen.
Minggu, 24 Juli 2016 menjadi hari terakhir pasar kangen Jogja edisi tahun ini. Semoga Anda masih bisa menyisakan waktu untuk bersama-sama menjalin interaksi dengan berbagai jenis manusia saat bertransasi di Pasar Kangen Jogja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H