Mohon tunggu...
Arif L Hakim
Arif L Hakim Mohon Tunggu... Konsultan - digital media dan manusia

digital media dan manusia

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ada Apa di Balik Kebijakan Mobnas Jokowi?

7 Februari 2015   18:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:38 1861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penandatanganan MOU antara Proton dan PT Adiperkasa, disaksikan Presiden Jokowi dan PM Malaysia (Foto dimuat di Bernama.com 5/2/2014).

[caption id="" align="aligncenter" width="562" caption="Penandatanganan MOU antara Proton dan PT Adiperkasa, disaksikan Presiden Jokowi dan PM Malaysia (Foto dimuat di Bernama.com 5/2/2014). "][/caption] Semalam (6/2/2015) saya agak terkejut saat berselancar menelusuri berita di Kompas.com dan membaca berita berjudul Jokowi Tunjuk Proton Kembangkan Mobnas Indonesia. Dari berita yang dikabarkan dari Malaysia tersebut, berbagai sudut pandang saya kembangkan. Namun, yang keluar justru beragam pertanyaan utama tentang alasan mengapa Jokowi menjadikan Proton sebagai mobil nasional (mobnas) Indonesia? Perlu diketahui bahwa saat ini Proton sedang lesu dan relatif kurang diminati pasar. Dalam berita lainnya yang masih berkaitan, Kompas.com juga menuliskan; “Saat ini Proton tengah lesu dan sedang bertahan dengan penjualan yang terus merosot karena persaingan dengan merek asing lain. Meski pernah menjadi ‘raja jalanan’ Malaysia, pangsa pasar Proton di negaranya sendiri anjlok, dari 50 persen satu dekade lalu, menjadi 21 persen pada tahun lalu. Ekspor mereka juga melemah karena kalah bersaing dengan merek ternama” (dikutip dari Jadi Mobnas Indonesia, Proton Berharap Bisa Bangkit Lagi) Selain itu, data dari Kompas.com setahun yang lalu (Januari 2014) pangsa pasar Proton di Indonesia bahkan tak menembus 1 persen. Pangsa pasar mobil di Nusantara masih didominasi oleh pabrikan Jepang dengan Toyota sebagai market leader-nya. [caption id="" align="aligncenter" width="499" caption="Komposisi wholesale Top 10 Januari 2014 (Kompas.com 17/2/2014)"]

Komposisi wholesale Top10 Januari 2014 (Kompas.com 17/2/2014)
Komposisi wholesale Top10 Januari 2014 (Kompas.com 17/2/2014)
[/caption] Mengapa Jokowi tidak mengajak perusahaan otomotif asal Jepang saja yang senyatanya sudah mampu menggaet hati pembeli mobil Indonesia dan sudah terbukti dalam kecanggihan teknologinya? Apakah Jokowi berniat membantu Malaysia sebagai negara tetangga? Atau, ini bentuk terima kasih Jokowi kepada CEO Proton yang dulu ikut mendoakan Jokowi sebelum pemilihan presiden? (baca Mahathir Mohammad Doakan Jokowi Sukses) Selain kondisi Proton yang memang perlu banyak perbaikan, pendapat saya relatif masih banyak masyarakat yang kurang tertarik dengan Proton karena seringnya terjadi gesekan Indonesia dengan negeri Jiran. Bahkan, terakhir tersiar iklan di Malaysia tentang perendahan martabat Indonesia. Waktu yang akan membuktikan, apakah mobnas proton akan diminati di Indonesia atau tidak. Sejatinya jika membicarakan mobnas, sebenarnya bukanlah barang baru di perindustrian republik ini. Sejak dekade awal Soeharto menjadi presiden, Gubernur Ali Sadikin masih bugar, hingga terakhir Jokowi berambisi mendukung mobil esemka, sudah berkali-kali isu mobnas mencuat (sejarah mobnas Indonesia bisa anda cek di mobil nasional Indonesia). Pertanyaan berikutnya, mengapa Jokowi tidak melanjutkan atau membesarkan program esemka? Bukannya dulu jokowi sangat bangga hingga menjadikan esemka sebagai mobil dinasnya saat jadi walikota? Atau mengapa Jokowi tidak menyempurnakan usaha Pak Dahlan Iskan sewaktu menggarap Tucuxi bersama Danet Suryatama dan si kuning Selo yang dimotori Ricky Elson dan teman-teman Putra Petir? Bukannya banyak insinyur-insinyur nusantara yang punya kemampuan luar biasa? [caption id="attachment_349777" align="aligncenter" width="630" caption="Mobil listrik Selo (https://www.facebook.com/ricky.elson)"]
14232871591389046769
14232871591389046769
[/caption] Jokowi selama ini selalu gencar dengan isu kemaritiman, kartu ini dan itu, dan kisruh polemik KPK dan Polri. Maka berita tentang Jokowi yang akan menjadikan Proton sebagai mobnas juga membuat saya terkejut karena sebelumnya tidak pernah ada kabar apapun seputar industri otomotif. Lalu siapa yang akan menjadi tandem Proton dalam menjalankan aktivitasnya di Indonesia? Dari berita yang saya baca, PT Adiperkasa Citra Lestari jawabannya, perusahaan yang katanya ada di bawah kendali A. M. Hendropriyono. Kemudian muncul pertanyaan, mengapa PT Adiperkasa? Apakah perusahaan ini telah melalui proses tender atau memenuhi kriteria untuk menopang industri mobnas kita? Seberapa kuat modal dan sistem seperti apa yang ada di perusahaan ini? Lalu, siapa saja yang menjadi punggawa di dalamnya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut membimbing saya untuk mencari tahu lebih jauh. Sayangnya, saat saya browsing, google masih belum mau memunculkan website perusahaan PT Adiperkasa Citra Lestari. [caption id="attachment_349776" align="aligncenter" width="509" caption="Hasil googling PT Adiperkasa per 7/2/2015"]
1423284812907295092
1423284812907295092
[/caption] Semakin lama pertanyaan di dalam kepala saya semakin bertambah banyak. Bahkan sampai tulisan ini dipublikasikan, saya belum menemukan berita yang memuat keterangan lengkap dan resmi dari Jokowi tentang alasan mengapa ujug-ujug membuat kebijakan mobil nasional, menggandeng Proton, dan menunjuk PT Adiperkasa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun