Mohon tunggu...
Arif L Hakim
Arif L Hakim Mohon Tunggu... Konsultan - digital media dan manusia

digital media dan manusia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengintip Eksotisme Budaya Papua dari Jogja

2 Juni 2016   20:04 Diperbarui: 2 Juni 2016   22:14 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Pace, dari mana ka?”, tanya saya

Kitong dari Mimika”, seru seorang lelaki dengan kostum khas Papua.

“Baru (lalu)… Ini pace dorang mau menari apa?”

Kitong mau menari tari penyambutan. Sebentar Rektor UGM hadir”

“Sebentar ini e. Kalau begitusa boleh ambil gambar ka?”

Iyo. Ade ambil sudah”

Percakapan di atas dilakukan di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM pagi menjelang siang tadi. Sebelum para penari tarian penyambutan tamu menari menyambut kehadiran Prof. Suratman yang mewakili Rektor UGM dalam acara Bicara Papua; Meneropong Papua dari Kacamata Budaya.

UGM menyambut baik acara yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Papua Gadjah Mada (KEMPGAMA) dan didukung oleh PT Freeport Indonesia ini. Menurut Prof. Suratman, kegiatan yang diselenggarakan 2-3 Juni 2016 seperti ini semakin memperkuat UGM sebagai kampus pusat kebudayaan di Indonesia. 

Papua sangat kaya dengan budayanya, namun sayangnya kurang dokumentasi, publikasi, dan riset mengenai kebudayaan-kebudayaan tersebut. Untuk itu, perlu banyak kolaborasi dalam memaksimalkan kekayaan kebudayaan Papua, karena budaya Papua adalah budaya dunia.

Pemukulan tifa oleh Prof. Suratman (UGM) dan Riza Pratama (PTFI) menandai dibukanya rangkaian acara Bicara Papua (dok. pri)
Pemukulan tifa oleh Prof. Suratman (UGM) dan Riza Pratama (PTFI) menandai dibukanya rangkaian acara Bicara Papua (dok. pri)
Talkshow sebagai menu utama pada hari pertama acara Bicara Papua ini pun digelar. Laurencius didapuk sebagai moderator talkshowdengan topik Meneropong Papua dari Kacamata Budaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun