Hari-hari ini, setidaknya ada beberapa topik yang banyak dibahas di media sosial. Salah satunya terkait silsilah Pangeran Diponegoro yang diakui sebagai keturunan Habib (Klan Ba'alawi). Bahkan, ada yang mengklaim beliau tokoh bermarga Assegaf, Bin Yahya, Bafaqih, Ba'abud, dan Alaydrus.
Sebelum viralnya berita tentang silsilah Pangeran Diponegoro tersebut, sempat ramai juga berita terkait silsilah KRT Sumodiningrat (Panglima HB II) yang juga dianggap keturunan klan Ba'alawi. Bahkan, makamnya pun diyakini dimakamkan di Semarang.
Padahal, data sejarah dari Kraton Yogyakarta, menyebutkan makam KRT Sumodiningrat berada di Makam Jejeran, Wonokromo, Pleret, Bantul, DIY. Selain itu, data sejarah dari Kraton menyebutkan, Pangeran Diponegoro itu keturunan pertama HB III, kakeknya yakni HB II, dan seterusnya hingga Sultan Pertama Mataram Islam, Panembahan Senopati. Tidak ada catatan dati Kraton kalau beliau keturunan habib/Ba'alawi.
Terkait dua hal tersebut, bisa disimpulkan pihak habib tidak percaya (menganggap bohong/membantah) data sejarah dari Kraton Yogyakarta, dan menganggap data sejarah yang mereka percayai yang paling benar. Ditambah lagi, sekarang banyak menyebar kabar tidak sedap terkait pemalsuan makam dan pemalsuan nasab.
Kalau menurut keturunan Walisongo dan pihak Kraton Yogyakarta, ini masalah yang tidak sepele. Hal itu karena dianggap ada kesengajaan untuk membelokkan sejarah yang asli atau pemalsuan sejarah. Jika itu pemalsuan itu terbukti, maka bisa masuk dalam bidang kriminal dan harus diselesaikan dengan pihak berwajib.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H