Mohon tunggu...
Arif Kusuma Fadholy
Arif Kusuma Fadholy Mohon Tunggu... Administrasi - Pengetik Non Fiksi dan Fiksi

- Penulis Buku Jihad Rasa - Pemerhati Bidang Polhukam, Olahraga, Dll - TU dan Pengajar di Dunia Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pemulung Berita

16 Mei 2024   09:18 Diperbarui: 16 Mei 2024   09:57 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Arkuafa dan Bing

Aku seorang pemulung
Tapi bukan sembarang pemulung
Bukan benda atau harta yang aku buru
Aku pemburu fakta dan realita
Yang ku ubah menjadi tulisan-tulisan
Serta sebagian aku abadikan dalam gambar-gambar yang bisa bercerita

Aku seorang pemulung
Pemulung yang bisa bertemu dengan semua orang
Dengan berbagai jenis profesi atau jabatan
Dari penganggruran, petani, hingga Kepala Negara
Aku bisa mencarinya di perkampungan kumuh hingga Istana Kepresidenan
Hanya berbekal kartu ID, alat tulis, dan alat rekam.

Aku seorang pemulung
Orang yang menyimpang, hatinya bergetar menemuiku
Saat hendak ditemui, ada yang bersilat lidah
Ada pula yang bersembunyi dan pura-pura sibuk
Mereka alergi tingkat tinggi bila bertemu denganku
Bahkan banyak yang berusaha menyogok agar keburukannya tidak menyebar

Aku seorang pemulung
Aku dan kawan-kawanku sering diburu
Ada beberapa yang diancam, dipukuli, dimasikkan bui, bahkan ada yang dibunuh
Ada yang pelakunya tertangkap, ada pula yang pelakunya bebas berkeliaran
Pelakunya ada yang dari kalangan preman, ada pula dari penguasa lalim
Kata Soekarno, pekerjaan pemulung yang satu ini gawat sekali

Aku seorang pemulung
Bahan yang didapatkan kemudian aku olah
Setelah jadi dalam bentuk berita, aku oper ke atasanku
Atasanku meramunya, merapikannya, serta menambahkan bumbu-bumbu
Agar terlihat menarik dan tersasa sedap disantap oleh para pembaca
Ketika sudah terbit, hasil karyaku bisa dinikmati oleh orang-orang di seluruh dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun