Mohon tunggu...
Arifki
Arifki Mohon Tunggu... -

SANG REVOLUSIONER PERGERAKAN...

Selanjutnya

Tutup

Politik

MEMIMPIN DENGAN KEBERSAMAAN

24 Januari 2014   15:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:30 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Arifki

-Untuk Warga Universitas Andalas

“ Soekarno itu jadi pemimpin dulu, baru ia jadi presiden, bukan jadi Presiden dulu,setelah itu jadi pemimpin “ – Megawati Soekarno Putri ( dalam Acara Mata Najwa, 22 Januari 2014)

Pemimpin itu bukanlah orang yang harus punya jabatan dulu, dan katakan bahwa saya berpengalaman: ini prestasi saya selama memimpin. Pemimpin itu bagi saya adalah ‘lilin harapan’, kehadirannya ditunggu dan ketika ia tak hadir orang akan bertanya: Kepada pemimpin kita?. Gagasanya diterima, ia lahir dari semua elemen goloongan, ia tak berfatwa sembarangan untuk menyingkirkan minoritas, atau memuliakan mayoritaskita hadir untuk semua, itulah bahasa pemimpin.

Mungkin banyak yang bertanya kepada saya, kenapa seorang ‘arifki’, ingin mencalonkan diri dalam bursa calon presiden mahasiswa KM Unand 2014-2015. Kenapa tidak tetap menjadi penulis atau tetap aktif dalam dunia gerakan, dua setengah tahun saya berada di luar kekuasaan, membaca buku, menganalisa persoalan dan dua masa pemira yang telah saya lihat dengan mata kepala saya, pertanyaan muncul dalam benak saya, kenapa tak banyak yang ikut berpartisipasi dalam Pemilihan Umum Raya. Seorang calon Presiden mahasiswa bisa terpilih, duduk dan memimpin KM Unand dengan legitimasi warga unand 1.977. Jumlah mahasiswa Unand sekitar 25.000 lebih, dengan warga Unand yang ikut memilih 4.402 jika kita melihat data pemilihan Pemira 2013-2014. Apa yang salah dengan Universitas Andalas?, apakah ini namanya ‘kekecewaan kolektif’?.

Otak saya sudah gemuk dengan ajaran politik, selama 2,5 tahun saya mencicipi ‘pemahaman’ tentang negara.Puluhan buku mengajarkan tentang upaya-upaya membangun sebuah sistem, tulisan-tulisan saya menggas agar pilih pemimpin yang baik, ini kriteria kepemimpinan: jangan salah pilih, 1 menit dalam bilik suara menentukan 1 tahun masadepan Universitas Andalas, kutipan itu selalu menjadi bahasa favorit saya untuk ‘filter pemimpin’. Saya berfikir dan merenung kenapa saya tak ambil peran dalam bursa calon presiden mahasiswa Unand. Ketika ada pengumuman persyaratan pendaftaran calon presiden mahasiswa dibuka, banyak rekan-rekan yang mendorong saya untuk ikut berpartisipasi: “ saya tak punya uang, sponsor atau dana untuk membiayai tim sukses “ kata saya. Teman-teman dan para sahabat tersenyum, “kamu tak usah banyak berfikir, kita dan semua tim yang bergerak untuk menyiapkan segala administrasinya”, saya terharu dengan kepedulian teman-teman yang ‘ikhlas’ jadi relawan dan tim sukses saya, saya melaksanakan sholat dan bercerita dengan beberapa ‘dosen’, mereka mendorong saya “kapan lagi menunggu, meskipun tak berambisi untuk jadi presiden Unand, ai warga Unand meng-amanahkan, ayo ambil peran “.ini saya kutip pernyataan rekan-rekan peduli Unand.

Dengan dorongan dan permintaan rekan-rekan, ini amanah, ini amanah: hati saya terus bergetar dengan pesan-pesan itu.Satu hari menjelang penutupan pendataran saya katakan kepada para sahabat “ saya siap dicalonkan untuk menjadi Presiden Mahasiswa Unand periode 2014-2014 asal : saya naik atas nama warga unand, saya tak ingin naik dengan membawa golongan , agama, ras atau suku, karena itulah persoalan Universitas Andalas saat ini, KM Unand tak inklusif tapi eklusif “.

Memimpin Unand harus dengan kebersamaan, memimpin secara kebersaaman berbeda dengan memimpin bersama: kalau memimpin bersama, akan ada kesemerautan dalam jumlah pemimpin. Memimpin dengan kebersamaan adalah rasa ungkapan hati kita semua bahwa ada rangkain harapan yang kita titipkan kepada pemimpin, ada pesan dan janji yang bisa kita minta dan kita lunasi bersama dengan pemimpin. Kehadiran pemimpin adalah ruh bagi suatu warga, ia tak mengatasnamakan golongan, agama, ras atau suku. Memimpin dengan kebersamaan adalah sikap kita menghargai perbedaan, kita siap untuk segala elemen warga Unand, tak menyendiri dengan ‘monopoli’ kekuasaan.

Pemimpin itu harus memiliki intelektualitas ada pesan harapan dan optimis yang terus ia tularkan.Sumatera Barat ini tempat lahirnya: Hatta, Natsir, Syahrir, Tan Malaka, Muhamad Yamin dan lain-lain. Presiden mahasiswa Unand nanti harus siap mencetak kader-kader itu nanti, jika Sumatera Barat atau Unand ingin diperhitungkan kembali, ini adalah pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan dulu. Pemimpin harus punya gagasan, ada program yang akan ia berikan kepada warga Unand, ia harus siap dengan gagasannya, disinilah Intelektualitas pemimpin adalah hal utama. Tanggungjawab kita besar: mengembalikan peran-peran sentral yang telah dituliskan oleh para pahlawan kita, jika saat ini kita menemukan kepudaran dalam hal kepemimpinan, apalagi Sumatera Barat?, apakah jadi presiden Mahasiswa Unand hanya untuk terkenal, eksis, punya kekuasaan, meskipun tak punya gagasan tetap naik, itu cara berfikir yang tak sehat, tak rasional. Memimpin dengan kebersamaan ia akan menyadari siapa yang tepat bukan siapa yang paling dekat.

Saya memiliki harapan kepada warga Unand untuk memilih pada 27 Februari 2014 nanti, kita semua merindukan mahasiswa Unand datang dengan 20.000 lebih pada saat Pemira, perubahan itu akan datang jika kita memilih pada saat pemira, selama ini perubahan tak kunjung datang karena kita tak pernah memilih. Dukungan itu akan menjadi perubahan yang nyata jika kita datang ke bilik suara dan memilih calon yang menurut kita pantas untuk memipin KM Unand kedepan. Warga Unand silahkan melihat rekam jejak saya dan empat calon lainnya, teman-teman memiliki hak untuk memilih siapa Presiden Mahasiswa yang teman-teman Unand inginkan. Saya ingin melihat harapan-harapan itu hadir, seorang Presiden mahasiswa hendaknya mendapatkan dukungan lebih dari 3/2 mahasiswa Unand, memimpin Unand tak bisa ‘formalitas’ 1000 suara dan jadi Presiden, tapi seberapa besar harapan-harapan itu dititipkan oleh warga Unand kepada sang Presiden, ia hadir karena dorongan dan permintaan.

-ARIFKI ADALAH CALON PRESIDEN MAHASISWA KM UNAND PERIODE 2014-2015. #VOTE 3

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun