Saya akui, memang sudah lama tidak menulis humor santri. Sampai puncaknya kemarin lusa, Kompasianer Ninoy N Karundeng dalam komentarnya di artikel wisata meminta saya kembali menulis tentang humor santri yang dulu awal-awal selalu saya tulis di Kompasiana. Akhirnya ya muncul tulisan ini karena sedang dalam bulan puasa. Hehe...
Inilah kisah santri yang sedang lupa puasa.
Pada hari pertama bulan Ramadan, seorang santri sedang kembali ke pesantren dengan naik bus dari rumahnya di desa. Seperti biasa masih ada penjual tahu goreng, kacang goreng dan minuman di atas bus, namun tidak seramai biasanya. Ibu-ibu hamil dan perempuan banyak yang beli makanan dan minuman karena mungkin mereka sedang berhalangan. Dia pun tidak ingin ketinggalan memanggil penjual,
Santri: "Pak Lek, tahu goreng dan kacang gorennya ada?"
Penjual: "Ada dek, mau beli berapa?"
Santri: "Satu-satu saja Pak Lek... Oh sama minuman sekalian ya..."
Penjual: "Ya dik, rupanya sampeyan baru dapat uang saku dari rumah ya?"
Santri: "Kok tahu..."
Penjual: "Ya tahu dong, saya kan penjual tahu. Hehe..."
Santri: "Hehe...Bisa saja Pak Lek ini..."
Setelah itu dia makan tahu dan kacang yang telah dibelinya, sementara minuman akan diminum belakangan. Namun betapa kagetnya ketika makan kacang butiran terakhir dan siap-siap minum dia melihat tulisan spanduk di masjid "Selamat menunaikan Ibadah Puasa."