Suatu saat, seorang kiai NU yang keluarganya baru saja wafat meminta daftar pengirim bunga ucapan duka kepada salah seorang santrinya. Banyak sekali pengirim bunganya, karena memang beliau adalah seorang tokoh NU.
Yang mengucapkan duka mulai Presiden Indonesia, para pengusaha sampai orang biasa. Hingga bunga itu meluber sampai beberapa ke jalan besar. Padahal dari kediaman beliau sampai jalan besar lumayan jauh.
Namun yang membuat heran beliau adalah, kok Amin Rais ikut mengirim karangan bunga duka. Dan daftar namanya tepat di bawah KH. Ma'ruf. Karena penasaran, beliau meminta difotokan karangan bunga duka dari Amin Rais.
Setelah melihat foto yang diberikan, beliau langsung senyum lebar membaca tulisan di karang bunga itu,
Dari:
KH. MA'RUF
AMIN RAIS AAM NAHDLATUL ULAMA'
Rupanya kesalahan terdapat pada pembuat karangan bunganya. Dia memisahkan nama asli kiai Ma'ruf dan menyatukan nama Amin dengan jabatan beliau di PBNU. Jadilah Amin Rais.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H