Terus terang, saya adalah orang yang tidak suka dengan es krim pabrikan. Boleh dikatakan benci sekali. Selain biasanya membuat pilek dan batuk, saya beranggapan bahwa semua es krim pabrikan adalah buatan luar negeri yang diragukan kehalalannya. Termasuk Es Krim Campina.
Namun, anggapan itu berubah ketika Kompasiana akan mengajak kompasianer Surabaya dan sekitarnya untuk berkunjung ke pabrik Es Krim Campina. Saya pun mendaftar sebagai peserta dan bergegas membuka aplikasi Google Maps untuk mengetahui tempatnya sebagaimana petunjuk lokasi acara dari Kompasiana.
Di aplikasi tersebut terdapat beberapa tulisan singkat teman-teman Google Local Guides yang menuliskan bahwa Es Krim Campina adalah produk asli Indonesia. Lebih tepatnya asli Surabaya. Pabriknya sendiri berada di kawasan Rungkut Industri. Kawasan yang tentu diketahui dengan mudah oleh orang Surabaya.
Wow, ini benar-benar info baru di kepala saya. Semangat untuk ikut acara kunjungan Pabrik Es Krim Campina bersama Kompasiana pun mulai berkobar membara. Entah mengapa, saya jadi sangat ingin tahu sekali secara detail alias kepo siapa pendiri dan dimana sejarah awal didirikannya es krim ini. Hehe...
Hari H ketika kunjungan dilakukan, saya cukup tertegun juga dengan kebersihan dan teraturnya pabrik ini. Mulai marka lalu lintas sebelum masuk pabrik yang harus ditaati walaupun berjalan kaki, sampai dengan harus bersihkan tangan menggunakan cairan anti bakteri sebelum masuk pabrik.
Apalagi ketika di toilet luar, semua toilet bersih sekali dan selalu kering lantainya. Semua yang keluar masuk toilet harus pakai kaus kaki. Ketika keluar harus cuci tangan dengan anti bakteri. Hebatnya semua diawasi CCTV. Bagi yang melanggar akan mendapatkan teguran sampai sangsi.
Dan saat mulai masuk pabrik terasa homely sekali. Seperti rumah sendiri. Disambut dengan ramah dan dijamu dengan minuman hangat dan kue camilan tradisional. Sambil menikmati itu, kami para kompasianer bisa melihat alat-alat yang pertama kali digunakan membuat Es Krim Campina.
Sejarah Campina
Usai menikmati hidangan, kami kemudian diajak ke ruangan khusus dengan layar lebar. Istilah mudahnya bioskop Es Krim Campina. Di tempat inilah saya mulai memahami bagaimana detail sejarah es krim dunia dan Es Krim Campina khususnya.
Ternyata, oh ternyata. Kepo tingkat dewa saya terjawab. Tempat awal berdirinya pabrik ini bertetangga kampung dengan tempat tinggal saya waktu di Surabaya. Saya di Tambak Bening, sedangkan rumah Pak Darmo Hadipranoto pendirinya berada di Gembong Sawah.