Anak santri kecil di bawah umur lima tahun itu memang lugu-lugu, lucu-lucu dan unyu-unyu. Contohnya ada seorang anak yang baru mengaji sehari dan baru sampai Iqra 1 halaman kedua. Seperti biasa, semua santri termasuk dirinya diharuskan berlatih dahulu di ruang terbuka maupun sesaat sebelum setoran kepada ustadz di ruang dalam.
Namun terlihat dia menangis sesaat sebelum setoran kepada ustadz.
Ustadznya pun bertanya,
"Adek, mengapa kamu kok menangis?"
"Itu ustadz, halaman buku ngaji yang tadi sudah saya pelajari hilang."
"Buku ngajimu kan masih baru. Masak hilang?"
"Ya. Ustadz, saya cari tidak ada."
"Coba saya lihat."
Setelah melihat cara pegang buku anak itu, ustadznya pun tersenyum,
"Halaman buku ngajimu tidak ada yang hilang adek. Tapi kamu membuka bukunya terbalik. Ini yang kamu buka Iqra 6. Jadi kamu belum bisa baca. Ini coba buka dari kanan. Masih ada kan?"
"Haha...Iya ustadz, nggak jadi hilang..." Jawabnya sambil tertawa.