Mohon tunggu...
Arif Khunaifi
Arif Khunaifi Mohon Tunggu... Administrasi - santri abadi

Manusia biasa dari bumi Indonesia .:. Ingin terus belajar agar bermanfaat bagi alam semesta... .:. IG & Twitter: @arifkhunaifi .:. Facebook: Arif Khunaifi .:.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membangun Indonesia dengan Semangat Kampung

28 Juli 2012   04:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:31 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_196745" align="aligncenter" width="604" caption="Hasil membangun kampung dengan semangat kebersamaan. Img:dok.Pribadi"][/caption]

Menarik apa yang dikatakan Jokowi bahwa dia ingin membangun Jakarta dari kampung. Jika ditarik lebih luas lagi, maka Indonesia juga perlu dibangun dari kampung. Salah satu ciri dari kampung yang melekat adalah gotong royong dan semangat kebersamaan yang tinggi.

Ya. Bangsa isi perlu semangat gotong royong dan rasa guyub serta kebersamaan yang tinggi antar agama, etnis maupun lainnya tanpa membeda-bedakan. Mereka yang selalu menonjolkan negara ini sebagai negera Islam, sesungguhnya dia harus banyak belajar dari piagam Madinah yang mengakomodir semua kepentingan yang ada dari semua golongan.

Cita-cita didirikan bangsa ini adalah memakmurkan para penduduknya dengan berbagai cara atau metode yang telah diatur dalam UUD 1945. Ini adalah Indonesia, bukan Makkah atupun Roma. Semua pihak harus melepaskan ego masing-masing demi kemajuan bangsa ini ke depan. Semua pihak hendaknya sadar teruma para pemimpinnya bahwa sebuah negara besar seperti Indonesia akan bisa berkembang dengan baik apa diberikan tauladan pemimpin yang baik.

”Annaasu alaa diini mulukihim”, demikian bunyi sebuah kaidah. Manusia atau rakyat itu tergantung bagaimana pemimpinnya.

Jika seorang pemimpin sudah rakus dan tamak, maka jangan heran jika virus itu akan menular tanpa dikomando. Demikian juga ketika seorang pemimpin yang bersih dari korupsi, maka orang lain pun akan ikut segan dan takut untuk korupsi.

Contoh dalam sebuah kampung Pesantren Nusantara, karena Kiai sebagai pempinan pesantren ikut angkat-nakat dan membersihkan kampung. Para santri dan orang kampung tanpa disuruh pun ikut berduyun-duyun membersihkan kampung. Maka terciptalah suasana yang kondusif di sebuah kampung walaupun ada perbedaan agama, etnis, ormas maupun partai. Semua rela mengerahkan tenaga dan fikiran tanpa memikirkan bayaran.

Bedakan dengan sebuah kampung yang mau berjalan jika ada proyek. Meraka semua enggan mengerjakan jika tanpa ada uang. Itu karena pemimpinnya juga melakukan hal yang sama, yakni mau bergerak jika ada keuntungan untuknya. Semangat kebersamaan itu tidak ada sama sekali.

Anda tentu tahu, para pemimpin kita termasuk yang mana.

Salam Cinta Indonesia.

[caption id="attachment_196748" align="aligncenter" width="382" caption="Sebelum ada semangat kebersamaan. Img:dok.pribadi"]

1343450429219888878
1343450429219888878
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun