Kenalkan, namaku Arif, ini adalah kisah nyata yang saya alami sendiri. Pada tahun 2005 pada saat saya bekerja di sebuah Perusahaan Keuangan Asing di Abu dhabi, saya membeli sebuah rumah idaman di kota malang. Kota tempat aku di lahirkan dan di besarkan. Perumahan itu bernama Graha Dewata,…ya… perumahan cantik di atas bukit dengan model rumah Bali, terkesan mewah dan elegan. Aku berharap saat aku tidak di luar negeri , aku bisa menempati rumah ini dengan anak dan istriku.
Di bantu Adik aku Yusak, rumah itu aku kredit atas nama adikku. Menurut pegawai BRI meski kerjaku di luar negeri dengan penghasilan tinggi namun lebih mudah dengan nama adikku. Akhirnya aku menyetujui usulan tersebut. Ternyata pihak BRI meminta sejumlah uang kepada kami dengan alasan menambah uang muka, jadi panik saya , inikah kelakuan bank di Indonesia. Meski demikian permintaan itu aku penuhi dengan cepat tanpa banyak pertanyaan. Jadilah kami kredit rumah tersebut selama 4 tahun saja
” Enak mas , cuma bentar saja khan tidak terasa mas, tahu-tahu lunas,” tutur Adikku.
Aku jawab dengan tersenyum meski aku sedikit kecewa.
Pada tahun 2009 menjelang kelahiran anakku, aku melunasi hutang rumah tersebut kepada BRI, senang hatiku. Impian memilikim rumah dan keluarga sudah terwujud.
Namun alangkah kecewanya aku, ternyata perumahan tersebut melakukan kesalahan kepada BRI dengan melibatkan sejumlah staf. Kami melihatnya , karena kejadian tersebut Pimpinan BRI JL Kawi di pindah tugaskan untuk menghindari pertanyaan konsumen.Segala upaya telah kami lakukan untuk mengambil sertifikat kami, sampai sekarang belum membuahkan hasil.
” Nanti mas kalau urusan dengan pak Putu Kelar, akan kami beritahukan,” ujar salah seorang petugas BRI Kawi Malang . Lemas rasanya lutut kami, sampai sekarang urusan tersebut tidak jelas. Uang selama di luar negeri hilang DI RAMPOK BANK RAKYAT INDONESIA JL KAWI YANG MELAKUKAN KONGKALIKONG DENGAN PIHAK DEVELOPER. Maka dalam hatiku aku ganti singkatan BRI menjadi Bank Rampok Impianku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H