Akhirnya saya mencari solusi dan bertemu Ifran,  saya menggali informasi bagaimana cara memulai usaha ayam pedaging, akhirnya beliau menceritakan semuanya dimana semasa kuliahnya beliau bekerja sama dengan perusahan ayam potong. Walau saya tahu itu bukan bidangnya. Dan akhirnya saya mengikuti jejek beliau, saya meminta saran dan solusi apa yang harus saya lakukan, saya pun berkata  saya ingn mengikuti jejak beliau. Kemudian sahabat ku memberikan solusi bagaimana cara memulainya  tidak lama kemudian saya di beri pinjaman sebuah surat berharga yaitu BPKB MOTOR itu sebagai modal saya untuk memulai usaha ayam pedaging.
Uang yang di berikan oleh orang tua saya senilai 3 juta tersebut akhirnya saya pergunakan buat tambahan modal dan di tambah lagi uang makan saya yang saya sisipkan setiap hari. Beberapa hari kemudian Saya mencari tempat penyewaan kandang ayam pedaging tepatnya di daerah Sunju yang ada di sekitar daerah Maraola di Palu.Â
Tempatnya lumayan jauh dari kota Palu. Setelah saya mencari akhirnya saya  mendapatkan kandang yang saya ingnkan.  Singkat cerita kemudian saya di arahkan oleh sahabat saya untuk mencari perusahaan yang bisa di ajak bekerja sama dengan saya. Irfan pun mengantar saya menuju kontor perusahan pembudidayaan ayam pedaging, akirnya kerja sama saya diterima, saya pun di ACC sebagai mitranya.
Saya memelihara ayam tersebut dan berharap mendapat keuntungan dari hasil kerja  sebagai mintra ayam pedaging. Tapi sayangnya saat itu harga ayam pedaging turun harga sangat drastis dan banyak ayam yang mati karena keterlambatan dari perusaahan untuk menjualnya. Namun di balik itu ada seorang lelaki asal Madura yang tinggal bersama saya, ku memanggilnya dengan sebutan pa de. Akhirnya pak de itu tinggal bersama saya di kandang ayam yang saya kelola. Seiringanya waktu di saat saya pergi kekampus pak de lah yang menjaga dan merawat ayam.
Hari terus berjalan dan  ayam setiap harinya mengalami pertumbuhan yang sangat luar biasa. Namun ada kabar buruk yang aku terima saat saya berada di kampus dimana saat waktu belajar. Pesan SMS berbunyi, saya menerima SMS dan mendapat kabar bahwa ayam mati sudah mencapai 100 ekor dalam sehari. "Kata pak de". Dan aku hanya bisa berdoa semoga semuanya baik-baik saja. Selesainya mata kuliah selanjutnyal saya pun pulang ternyata benar ayam telah banyak yang mati. Tak lama kemudian kami menghubungi pihak perusahan agar ayam tersebut cepat di pasarkan.
Dan akhirnya ayam pun di pasarkan dengan usia kurang lebih 3 bulan.Â
Walau itu semua tidak sesuai dengan harapan . Setelah selesai kontak alhamdulilah rejeki perpihak kepada saat, semua hasil penjualan ayam pun di hitung alhasil mendapatkan keuntungan yang lumayan buat saya. Dan akhirnya saya bisa membayar uang kuliah dan wisuda.
Pesan dari cerita ini. Kita tidak akan mengetahui apa hasilnya, jika kita tidak mencoba. Selalu berikir postif ,bertindak dan berdoa."resiko itu pasti ada". Layaknya dalam dunia  profesi.  Kadang kala kita harus lebih extra. Untuk Memenuhi kebutuhan  kita. Karana kita tau kenyataan dunia diera saat ini. Berbeda dengan jaman dahulu.
Berharap itu boleh. Tapi apa salahnya  kita menjemput peluang. Memang butuh modal untuk menjemput peluang tapi inggat hasil akan didapatkan oleh orang yang mencoba.
Pilihan ada pada teman-teman. Jangan hanya berharap tapi kita harus menjemput suatu perubahan jika ingin merubahnxa
by.arif Juliyanto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H