Mohon tunggu...
Arifin Johan
Arifin Johan Mohon Tunggu... Dosen - Pengamat Sosial

Seorang Pengajar dan Pengemis Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Temukan dan Rawatlah Mereka

7 Februari 2022   15:55 Diperbarui: 7 Februari 2022   15:56 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa cita-citamu? adalah sebuah pertanyaan yang kesimpulannya berujuang pada masa depan yang didamba oleh seseorang.

Jawaban yang paling ideal waktu itu adalah Dokter, Guru, Polisi, Tentara, Pengusaha karena di posisi ini ketentraman hidup rasanya sudah sangat menyenangkan dalam kondisi aman. Ternyata jawaban yang baik adalah memiliki cita-cita atau masa depan ketika kelak anak anak, sanak keluarga dan teman baik senantiasa menyebut nama kita dalam setiap DOANYA pada Rabbnya.

Masa depan yang terbaik adalah memiliki anak dengan ilmu Agama yang baik, teman baik yang dulu berinteraksi di masjid, teman kantor yang selalu mengajak sholat berjamaah, teman yang selalu mengingatkan akan ayat-ayat Tuhan, tetangga yang saling berbagi, menjadi Paman yang baik bagi keponakan, dan berkumpul Bersama untuk saling berbagi sesama.

Ketika kita tak lagi berada di alam dunia ini dan sudah berada di alam kubur, maka sejatinya masa depan itu adalah nama kita masih disebut oleh mereka dalam setiap lirih doa mereka kepada Rabbnya dan masa depan yang buram itu adalah ketika anak, sanak keluarga dan teman baik tidak lagi menyebut nama kita (melupakan) dalam setiap munajahnya kepada Rabbnya.  Beruntunglah mereka yang telah Kembali kepada Rabbnya namun masih memiliki anak, sanak keluarga dan teman baik yang menyebutnya dalam setiap permohonanya dan mengirimakan doa ampunan atas mereka yang telah Kembali.

Berinvestasilah dengan baik kepada anak-anakmu dengan Ilmu Agama yang baik, berbuat baiklah selalu kepada sanak keluarga (menjaga silahturahmi dengan baik) dan selalu menjaga persahabatan dengan baik dan sebaik-baiknya karena merekalah kelak harapan kita di saat kita kembali kepada Rabb kita, selain amal perbuatan diri sendiri.

Jangan mendiamkan sesuatu yang kamu memiliki kesempatan untuk menasehati, melakukan hal positif, kesempatan ada waktu, menambah pundi-pundi kebaikan dan hal baik lainnya karena hari ini dan detik ini akan meninggalkanmu selamanya serta berlalu tanpa kembali lagi, dan hanya tersisa waktu hisabnya saja di kemudian hari bahwa atas hari ini dan detik ini apa yang kebaikan yang telah engkau perbuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun