Mohon tunggu...
Muh Husen Arifin
Muh Husen Arifin Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Pendidikan Indonesia

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di dalam Kepalaku

6 September 2023   18:27 Diperbarui: 6 September 2023   18:32 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

seseorang datang mengetuk pintu di dalam kepalaku
diketuknya dengan keras seperti seribu batu
tak lantas aku membukanya, sebab aku tahu
seseorang itu menjelma berkepala kerbau

seseorang lagi datang, ia berhasil memasuki lorong di kepalaku
ia berbadan rusa, ia menganggap bahwa dunia adalah sepotong kuku
untuk mencakar koruptor-koruptor lugu

di sini di kepalaku rupanya sepasang kekasih
memilih gaun pengantin paling bersih
agar kelak ia mengarungi kehidupan perih
tak gentar bersama menggenggam doa

lalu di dalam kepalaku seseorang tiba-tiba
menggenggam bulan dengan cahayanya
seolah ia merindu, entah merindu kepada siapa

mungkin saja merindui negeri yang pucat pasi
lantaran negerinya telah lama tak kembali
dan ia termenung, ia memilih duduk di kepalaku
menjadi seseorang yang terus menerus mengetuk pintu

Bandung, 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun