Kuundang kau ke ujung senja/ Melengkapi catatan agar bernotasi/ Membahasakan yang tersirat/ Tentang kejujuran seturut suara hati/ Kuharap kau mau meluangkan waktu tersisa...[Puisi berjudul: Menyulam Silaturahmi dikutip dari Puisi dan Kata Bijak, karya MS Sang Muham]
Saya membaca puisi itu seusai menghadiri Halal Bihal dan Reuni atau HalBilRe -yang berlangsung di Griya Bhayangkara, Sukolegok, Sidoarjo.
Undangan HalBilRe, cukup memikat. Dibuka dengan kalimat, "Silaturahmi di antara kita bukan karena hati. Bukan karena raga. Tapi karena waktu yg dilalui bersama".
Undangan yang sangat elok. Undangan itu disampaikan oleh para mantan wartawan dan karyawan Harian Surya, yang selama ini menyebut kelompoknya sebagai, ManSur: Mantan (Harian) Surya. Hal itu pula yang menarik minat, hingga membuat kaki saya ringan untuk melangkah.
Undangan diluncurkan pekan lalu, lewat pesan-chat WhatsApp Grup "Komunitas ManSur". Undangan pun disambut suka ria oleh penghuninya -yang dipastikan jarang berjumpa.
Jujur. Sebenarnya mereka -para anggota WAG Komunitas ManSur, sering berjumpa. Pagi-sore-malam. Tapi hanya sebatas di atas layar handphone. Selama itu pula cuma basa-basi. Slengekan. Melontarkan guyonan dan stiker. Paling-paling foto diri.
Kalau diantara ada yang pernah bertemu, mereka selalu menamakan: reuni tipis-tipis! Maka bisa dibayangkan betapa hebohnya ketika mereka akhirnya bertemu muka.
Menengok sejarah. Sebelum menjadi harian, koran ini terbit setiap minggu sekali. Namanya Mingguan Surya -yang dimodali Harian Pos Kota Jakarta sejak tahun 1986.
Kelompok Gramedia -penerbit Harian Kompas lantas menawari kerjasama kepada Kelompok Pos Kota untuk menjadi koran harian. Dengan keinginan menjadi koran besar -yang terbit setiap pagi, hingga hari ini.
Harian Surya terbit pertama kali di Surabaya pada tanggal 10 November 1989. Dengan jumlah karyawan sekitar 350 orang. Mulai dari wartawan, non wartawan hingga percetakan.