Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan, Indonesia akan memberangkatkan jamaah umrah pada 23 Desember 2021 mendatang. Mereka yang berangkat merupakan para pengurus Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin menyebutkan, akan ada sekitar 240 jamaah dalam pemberangkatan periode pertama. Menurut Arifin, hal tersebut sesuai kesepakatan Kemenag dengan para asosiasi yang membawahkan PPIU dalam rapat pada 9 Desember lalu.
Umrah perdana belum akan memberangkatkan masyarakat umum, melainkan penyelenggara atau pemilik biro perjalanan umrah terlebih dahulu.
Menurut Ferry Is Mirza dan Siti Nur Indah, owner PT Almultazam Utama Nusantara, Sidoarjo, keberangkatan umrah perdana bisa dikatakan umrah uji coba semua regulasi baru yang dikeluarkan Saudi Arabia dan Indonesia.
"Asosiasi menginginkan agar rombongan pertama yang berangkat umrah adalah pengurus PPIU," jelas Ferry.
"Tujuannya untuk observasi dan mempelajari segala ketentuan karena mereka akan menjadi pembimbing umrah untuk tahap selanjutnya," tambah Indah -istri Ferry Is Mirza.
Setelah perjalanan umrah perdana ini, tak lama lagi masyarakat umum sudah bisa kembali berangkat umrah. Tentu, publik menunggu hasilnya setelah perjalanan umrah para pemilik travel tersebut.
Ferry yang juga salah satu Ketua Dewan Penasihat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur itu memperkirakan, perjalanan umrah di waktu mendatang bakal semakin mudah.
"Semudah kita membeli tiket online," ucap Ferry.
Di hadapan beberapa wartawan senior, Ferry memperagakan tata cara mengikuti ziarah atau umrah lewat aplikasi Tawakkalna.
Seperti diketahui, Arab Saudi memperbolehkan peziarah luar negeri melaksanakan umrah dengan syarat terdaftar di aplikasi yang disetujui, yakni aplikasi online Eatmarna &Tawakkalna. Registrasi di aplikasi Tawakalna ini wajib dilakukan.