Mohon tunggu...
Arifin BeHa
Arifin BeHa Mohon Tunggu... Penulis - Wartawan senior tinggal di Surabaya

Wartawan senior tinggal di Surabaya. Dan penulis buku.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Seteguk Zamzam Menjelang Malam

7 September 2018   06:57 Diperbarui: 7 September 2018   18:48 2204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instalasi air zamzam berada di dalam Masjidil Haram untuk memudahkan jamaah (Dok Pribadi)

Seorang balita tergolek lesu di Ruang D2 Bagian Anak Rumahsakit Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya, Sabtu (11/8/2018). Suhu tubuhnya memanas akibat infeksi usus, sehingga harus rawat inap. Sejak pagi hingga sore hari tak pernah berhenti menangis. Jarum infus di tangannya pun sudah beberapa kali pindah lokasi.

Petang hari, datang seorang pengunjung membawakan air zamzam. Tidak banyak, hanya sekitar 200 ML. Menjelang malam seteguk demi seteguk air zamzam masuk ke tenggorokan bayi berusia sepuluh bulan itu. Pada hari Senin (13/8/2018) oleh dokter setempat dinyatakan sembuh. Seketika itu juga sudah diperbolehkan pulang. 

Sewaktu sang bayi minum air zamzam, seorang wanita setengah baya berada dalam satu ruangan ikut berbagi cerita. Wanita tersebut suatu saat pernah merasa sesak napas. Dadanya sakit seperti ditusuk benda tumpul. Oleh kawan-kawannya diberikan air zamzam. Setelah minum beberapa kali, rasa sakitnya pun hilang.

Secara ilmiah, kualitas air zamzam memang terbukti dapat menyembuhkan lantaran mengandung kalsium dan garam magnesium yang tinggi. Air ini juga mengandung florin alami yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri.

Sebuah studi yang dilakukan oleh laboratorium di Amerika Serikat menunjukkan bahwa terdapat 30 elemen pada air zamzam. 

Elemen ini memiliki neutron yang membangkitkan energi. Dalam studi itu disebutkan, air zamzam juga mengandung sodium yang sangat tinggi. Bahkan, oleh Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) air zamzam dinyatakan baik untuk kesehatan. 

KH. Abdul Azis Pengasuh Ponpes Bahrul Hidayah, Legok-Sidoarjo menikmati air zamzam (Dok Pribadi)
KH. Abdul Azis Pengasuh Ponpes Bahrul Hidayah, Legok-Sidoarjo menikmati air zamzam (Dok Pribadi)
***

Jutaan umat Islam yang melakukan ibadah haji setiap tahun membawa pulang air zamzam ke negara masing-masing. Begitu juga dengan jemaah umrah, selalu menenteng air zamzam setelah ibadahnya berakhir. Setiap orang jemaah berhak mendapat zamzam secara gratis dalam kemasan berisi 5 liter.

Tetapi tidak jarang jemaah membawa air zamzam secara tersembunyi. Selama berada di Madinah atau Makkah mereka "menabung". Sepulang dari masjid, air zamzam dimasukkan ke dalam plastik ukuran kecil. Lalu, setibanya di kamar zamzam dipindah ke dalam jerigen. Jerigen-jerigen tersebut pada akhirnya penuh, selanjutnya dimasukkan ke dalam tas koper untuk dibawa pulang.

Antre mengisi zamzam di Masjid Nabawi, Medinah (Dok Pribadi)
Antre mengisi zamzam di Masjid Nabawi, Medinah (Dok Pribadi)
Membawa air zamzam di luar ketentuan resmi mempunyai risiko. Seluruh bagasi diperiksa oleh alat pemindai. Apabila penjagaan di bandara King Abdul Azis, Jedah sedang ketat, maka zamzam yang tersimpan di dalam koper dikeluarkan paksa oleh petugas. Tapi tidak jarang, ada kalanya bisa lolos. 

Tak Pernah Kering

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun