Namun, ada kalanya hukuman yang diberikan pada saat yang tepat dapat mengubah perilaku seseorang. Guthrie sendiri percaya bahwa hukuman memiliki peran penting dalam proses pendidikan anak, sehingga implikasinya seorang guru atau orang tua harus dapat menghubungkan antara stimulus dengan respon yang tepat. Hukuman yang diberikan dalam proses pendidikan juga harus sesuai dengan ideologi dalam diri anak. Walaupun menurut suatu kalangan hukuman itu tidak efektif dan terkesan tidak edukatif, namun bisa saja menurut kalangan lain hukuman tersebut sangatlah efektif. Hal ini dapat terjadi karena adanya asumsi ideologis yang diyakini dalam diri anak. Sebagai contoh, hukuman di pondok pesantren tidak sesuai jika diterapkan di sekolah formal yang jauh dari budaya pondok pesantren.
Mungkin hukuman dapat memberikan suatu efek yang spontan, mengganggu, serta menekan kebiasaan, namun hal tersebut tidak dapat mengubah kebiasaan. Anak bisa saja melakukan kebiasaan tersebut saat tidak diawasi oleh orang tuanya. Jadi, alangkah baiknya jika hukuman diganti dengan ketiga cara tersebut agar membentuk suatu kebiasaan yang kita inginkan.
Referensi:
Guthrie, E. R. 1960 . The Psychology of Learning.Ed.rev.Glouscester, MA:Smith.
Schunk, D. H. 2012. Learning Theories. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H