Mohon tunggu...
arifin jatik
arifin jatik Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS AIRLANGGA

Saya masih belajar menulis dan mengembangkan hobi baru saya yaitu membaca jurnal

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menyusun Strategi Untuk Mengembangkan Keterampilan Inovatif dan Berpikir Kritis Pada Mahasiswa Vokasi

23 Agustus 2024   00:33 Diperbarui: 23 Agustus 2024   05:10 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menyusun strategi untuk mengembangkan keterampilan inovatif dan berpikir kritis pada mahasiswa vokasi.

            Seperti yang kita ketahui bahwa di zaman sekarang kemampuan untuk berpikir kritis atau critical thinking sangat diperlukan karena di dunia kerja saat ini mengalami transformasi yang begitu pesat. Era Disrupsi teknologi, globalisasi, dan persaingan yang semakin ketat menuntut para pekerja untuk memiliki kemampuan yang lebih dari sekadar teknis. Salah satu kemampuan yang paling dicari oleh perusahaan adalah kemampuan berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan kemampuan untuk menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan mengambil keputusan yang rasional. Dalam konteks pekerjaan, kemampuan ini memungkinkan individu untuk:

  • Problem Solving dengan cara efektif: Dengan berpikir kritis, individu dapat mengidentifikasi akar masalah, mengevaluasi berbagai solusi, dan memilih tindakan terbaik.
  • Mengambil keputusan yang jitu: Dalam lingkungan kerja yang dinamis, keputusan seringkali harus diambil dengan cepat. Berpikir kritis membantu individu untuk menimbang berbagai faktor dan membuat pilihan yang tepat.
  • Berinovasi: Berpikir kritis mendorong individu untuk berpikir di luar kotak dan menghasilkan ide-ide baru. Inovasi adalah kunci keberhasilan dalam dunia bisnis yang terus berubah.
  • Beradaptasi dengan perubahan: Dunia kerja terus berubah, dan individu yang memiliki kemampuan berpikir kritis lebih mudah beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Dalam era informasi yang melimpah, kemampuan untuk menyaring informasi yang relevan dan membedakan fakta dari opini menjadi sangat penting. Berpikir kritis membantu individu untuk menjadi konsumen informasi yang cerdas dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang salah atau menyesatkan.

Kesimpulan

Berpikir kritis adalah keterampilan yang sangat berharga di dunia kerja saat ini. Kemampuan ini tidak hanya membantu individu untuk mencapai kesuksesan pribadi, tetapi juga berkontribusi pada keberhasilan organisasi. Dengan terus mengasah kemampuan berpikir kritis, individu dapat menjadi aset yang berharga bagi perusahaan dan menghadapi tantangan dunia kerja dengan lebih percaya diri.

Beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis:

  • Baca secara aktif: Bacalah berbagai jenis bacaan, termasuk berita, artikel ilmiah, dan fiksi.
  • Penugasan ilmiah: Penugasan ilmiah akan membuat mahasiswa harus mengerti soal isu yang dipaparkan sehingga dari situ cara kita berpikir kritis muncul.
  • Latih kemampuan pemecahan masalah: Sebagai langkah awal untuk problem solution dan win win solution yang ada.
  • Berdiskusi dengan orang lain: Berdiskusi dengan orang yang memiliki pandangan berbeda dapat membantu Anda melihat suatu masalah dari berbagai perspektif.

Korelasinya dengan Pendidikan Vokasi

            Pada Pendidikan Vokasi saat ini haruslah kita mengerti bahwa perkembangan dunia pendidikan sangat dipengaruhi oleh Inovasi dan juga mindset, untuk itu mahasiswa vokasi sendiri harus menanamkan inovasi pada kehidupan mereka seperti contoh berinovasi melalui karya dan juga produk ilmiah yang mereka kembangkan dengan begitu maka mereka juga turut berinovasi untuk perkembangan SDGS pada poin pembangunan manusia. 

Tak hanya itu pengembangan riset serta inovasi dapat tertuang pada dunia vokasi dengan mengingat bahwa vokasi memiliki bobot lebih banyak di bagian praktik dan hanya 30% yang berteori. Perlu adanya kombinasi dan ekosistem yang baik pada mahasiswa sebagai murid dan dosen sebagai guru untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang inovatif dan critical thinking selain itu perlu pemantapan kurikulum untuk melatih soft skill terutama di bagian public speaking dan karya ilmiah untuk melatih skill yang ada dalam diri kita.

SIMPULAN:

Kesimpulanya adalah pengembangan inovasi dan kemampuan berpikir kritis perlu diasah sejak dini dan kita harus memaksimalkan potensi dan inovasi yang ada dengan dukungan dari orang tua atau bapak ibu dosen. Dengan mengikuti dan membuat karya ilmiah tentu mahasiswa sudah pasti akan terlatih untuk membuat karya yang baik. Dengan adanya pengembangan innovation center di kampus kita bisa mendukung SDGS bidang pembangunan SDM yang layak,terlatih dan tentunya siap kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun