Labuhan maringgai merupakan salah satu kecamatan yang berada di kabupaten Lampung Timur yang memiliki kawasan pesisir cukup luas menjadikan masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Nelayan menghasilkan sumber daya alam yang merupakan hasil laut berupa ikan. Kualitas dari ikan yang ada perlu dipertanyakan?. Pasalnya banyak polutan hasil budidaya, pengeboran minyak dan limbah rumah tangga sehingga dikhawatirkan kualitas ikan yang ada di perairan laut labuhan maringgai tidak sehat dan data menyebabkan penyakit bagi masyarakat yang mengonsumsinya.
Ketika suatu perairan terdapat pencemaran maka akan berdampak negatif terhadap kesehatan manusia, ekosistem laut, dan ekonomi lokal. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemerintah untuk mengambil tindakan mitigasi yang tepat guna mengurangi dampak negatif dari pencemaran ini. Salah satunya yaitu meningkatkan intensitas pengecekan kualitas perairan.
Beberapa temuan yang telah kami temukan dengan mengambil sampel air laut yang berada di dermaga TPI Labuhan  Maringgai, menunjukkan adanya spesies bakteri yang dikategorikan berbahaya yaitu Escherichia coli. Â
Temuan ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh (Azmin dkk., 2021) bahwa bakteri E. coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata. Berdasarkan hasil temuan, menunjukan bahwa bakteri dapat tumbuh dan berkembang pada perairan tersebut. Bakteri E. coli ada di sebabkan oleh pembuangan limbah air tambak berupa kotoran dan sisa pakan yang di buang ke laut tanpa adanya proses penyaringan, hal ini diperparah oleh pengelolaan sampah yang tidak di kelola dengan baik akan mempercepat pertumbuhan bakteri  E. coli .
Bakteri E. coli yang terlarut dalam perairan tidak menutup kemungkinan untuk memasuki organ tubuh ikan dan hasil laut lainnya. Hal ini dikarenakan bakteri patogen E. coli dapat masuk dalam tubuh ikan melalui insang, dan juga kulit ikan yang terluka akibat penangkapan. Hal ini sangat dikhawatirkan karena selanjutnya ikan akan dikonsumsi oleh masyarakat. Konsumsi ikan atau sumberdaya laut lainnya yang terpapar bakteri patogen E. coli dapat menimbulkan penyakit bagi konsumen.Â
Penyakait yang ditimbulkan akan berfokus pada saluran pencernaan hingga disertai demam dengan populasi resiko dari anak-anak hingga orang dewasa (Rahayu dkk., 2018). Ciri dari ikan yang terpapar  oleh bakteri patogen E. coli tidak dapat dilihat secara kasat mata dan mungkin tidak menunjukkan gejala yang signifikan pada ikan yang terpapar. Sehingga masyarakat diharapkan untuk lebih memilah dan dapat mengolah dengan baik dalam mengonsumsi hasil tangkapan laut di labuhan maringgai.
E. coli menyebabkan diare dimana keadaan sel-sel di usus menyerap lebih sedikit air, atau melepaskan air ke dalam usus. Dalam beberapa kasus E. coli dapat merusak sel- sel pembuluh darah kecil yang melapisi usus yang mengakibatkan diare berdarah Untuk mengurangi dampak bakteri E coli harus memperhatikan kebersihan, dengan mencuci ikan terlebih dahulu dan memasaknya hingga matang. Dengan melakukan cara tersebut maka akan mengurangi dampak terjangkit Escherichia coli pada diri kita.
Masyarakat di harapkan mewaspadai ketika memasak ikan yang berasal dari perairan Labuhan Maringgai dengan memperhatikan pengolahannya. Untuk mengurangi dampak bakteri E. Coli, masyarakat harus menjaga kebersihan dan diperlukan sosialisasi gaya hidup sehat oleh pemerintah.
Referensi :
Bria, D, I. Missa, A. dan Sombo, I, T. 2022. Isolasi dan karakterisasi bakteri escherichia coli pada bahan pangan berbasis daging di kota kupang. Jurnal Sains dan Terapan, 1 (2) : 82-89.