Mohon tunggu...
Arifin Basyir
Arifin Basyir Mohon Tunggu... pensiun pegawai negeri -

jujur aja n terus terang sebenarnya aq ini gaptek asli. awalnya ngenal komputer itu sebagai salah satu mainan anak (komidi puter). demikian juga tentang internet, dulunya ngenal itu sebagai makanan (instan mi, telur dan kornet). awal belajar ngenet didaftarin teman jadi anggota jamaah feisbukiyah (belakangan baru tahu kalau istilah yang bener feisbuker). ketika jadi feisbuker tiap buka akun koq ada tulisan apa yang kau pikirkan dan tuliskan sesuatu di dinding. iseng-iseng belajar nulis disitu. nulis lagi di dinding feisbuker artis tentang surat cinta dan puisi cinta. belajar terus baca koran kompas.com, disitu ada kolom komentar. iseng lagi nulis disitu. pada suatu hari mengenal kompasiana.com. ada kolom komentar yang cukup luas untuk belajar nulis. asyik juga jadi komentator. lama-lama terangsang pingin nulis artikel. waktu ada iklan blogshop, buru-buru ngedaftar. pernah ngikuti blogshop sampai 3 kali (cimart cikarang, kompas jakarta dan itb bandung). sekarang lumayan agak melek teknologi, bisa sedikit nulis n posting aja sudah untung. ya gapteknya masih ada juga sih. belum bisa membuat tautan link klik disini. semoga ada blogshop yang ngajarin gituan. kalau nggak semoga ada relawan yang mau ngajari. aku mau datangi rumahnya, hitung-hitung kopdar... gitu loh. lagian mungkin dapat kopi sungguhan....'kali

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menabung Pasti Untung, Tidak Dianjurkan dan Tidak Dilarang Berhutang.

28 September 2014   00:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:15 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bang bing bung bang , mari kita menabung di Bank. Bang bing bung bang, mari kita berhitung. Bang bing bung bang, tahu-tahu kita dapat untung. Bang bing bung bang, jangan sampai dan jangan-jangan tutup lubang gali lubang”

Melirik penggalan lirik lagu anak-anak jadul yang dipopulerkan oleh artis ‘tempo doeloe’ Titik Puspa yang kini sudah menjadi nenek-nenek yang masih lincah dan aktif didunianya, entertainmen. Suatu bentuk wujut nyata pembelajaran bagi masyarakat untuk menganut gaya hidup hemat. Sebagaimana anjuran dalam berbagai iklan layanan masyarakat agar hemat dalam segala hal, hemat enerji, hemat listrik, hemat air, hemat BBM, dsb.

Pekerjaan menabung bukan pekerjaan yang mudah bagi sementara orang, paling tidak begitulah faktanya. Beberapa tahun silam pemerintah pernah mencanangkan gerakan menabung secara nasional, melalui produk Bank BRI waktu itu ada Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas) dan Tabungan Asuransi Berjangka (Taska). Sebagai upaya pembelajaran gaya hidup hemat masyarakat dan menuju ke pendidikan kesejahteraan keluarga. Kini gerakan tabungan nasional itu tinggal kenangan serta tidak meninggalkan jejak rekam data dan fakta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain gaya hidup hemat, makna lain yang terkandung dalam gerakan menabung adalah pembelajaran bagi masyarakat agar melek finansial. Sebagaimana tema yang diusung oleh Sun Life Financial (PT Sun Life Finansial Indonesia) yang menyelenggarakan ‘Sun Anugerah Caraka Kompetisi Menulis Blog 2014’. Dengan sub tema yang lebih rinci, yaitu Pentingnya Edukasi Sejak Dini, Bijak Mengelola Keuangan Keluarga,  Masyarakat Melek Finansial, Mengajak Perempuan Melek Finansial dan Sejahtera di Masa Pensiun.

Sun Life Finansial Indonesia merupakan jasa keungan internasional terkemuka yang menyediakan beragam produk proteksi dan akumulasi kekayaan serta pelayanan klien, baik individu maupun korporasi. Menawarkan beragam produk proteksi dan pengelolaan kekayaan, dari asuransi jiwa, pendidikan, kesehatan dan prencanaan hari tua . Produk andalan Sun Life Finansial adalah Sun Medical Executive Syariah dan Brilliance®Hasanah Protection Plus.

Sun Medical Executive Syariah menyediakan manfaat pelayanan medis yang lengkap dan memberikan penggantian biaya sesuai tagihan berdasarkan paket manfaat yang dipilih konsumen, untuk ketenangan konsumen dan keluarganya pada saat memerlukan pelayanan kesehatan dengan fasilitas dukungan asuransi.

Brilliance®Hasanah Protection Plus adalah produk asuransi unit linked kontribusi tunggal yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perlindungan jiwa dan investasi yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Menjanjikan solusi masa depan yang lebih baik dan penuh berkah untuk keluarga Indonesia.

Banyak orang gagal menabung, dengan pengertian tidak mencapai jumlah nominal tertentu yang diharapkan dapat untuk membeli suatu barang dengan kontan. Tabungan hanya bersifat simpanan sementara tak ubahnya seperti brankas untuk menyimpan uang yang sewaktu-waktu dapat diambil. Apalagi teknologi perbankan masa kini, antara lain kartu kredit, e-Money, ATM, dsb yang memudahkan transaksi dan memperoleh uang tunai dari tabungan di berbagai Bank.

Dilain fihak banyak orang yang justru berhasil membeli barang dengan berhutang uang tunai dari Bank, kemudian membayar hutang itu dengan angsuran setiap bulan. Atau orang membeli barang melalui cara mencicil atau angsuran yang lebih popular dengan sebutan pembelian kredit. Dari kebutuhan primer, berupa rumah sampai kebutuhan sekunder kendaraan dan bahkan barang-barang elektronik kebutuhan rumah tangga atau perabotan lainnya.

Menabung dan berhutang di Bank seolah mempunyai kemiripan dari segi kepraktisan ekonomisnya. Pada tabungan atau tabungan asuransi, setiap bulan orang mengumpulkan sejumlah uang dalam jangka waktu tertentu, untuk memperoleh sejumlah besar uang tunai agar dapat membeli barang secara kontan. Sebaliknya pada orang berhutang atau membeli secara kredit, barang dapat diperoleh lebih dahulu. Kemudian setiap bulan membayar cicilan angsuran dalam jumlah dan waktu tertentu.

Pada pembelian secara kredit, terdapat perhitungan akumulasi jumlah uang lebih besar atau lebih mahal dibanding harga tunai saat transaksi tsb. Sebaliknya pada orang yang menabung, ketika jangka waktu tertentu kemudian membeli suatu barang. Hampr dapat dipastikan bahwa harga barang saat itu, lebih mahal dibanding dengan harga waktu awal menabung. Dapat disimpulkan secara sederhana bahwa menabung dan berhutang atau membeli barang kreditan tidak berbeda nyata dari segi harga.

Kembali pada perilaku dan sikap mental seseorang, menabung mungkin dianggap gaya hidup hemat atau bahkan mungkin produktif. Sebaliknya berhutang atau membeli barang secara kredit, dapat dianggap gaya hidup konsumtif atau kontra produktif. Kalau mengacu pada bahasa agama mungkin dapat diartikan bahwa ‘menabung adalah perbuatan atau amalan yang halal dan wajib’. Sedang ‘berhutang adalah juga perbuatan halal, tetapi tidak dianjurkan dan tidak dilarang atau masuk dalam katagori hukum mubah’.

Tags : SUN LIVE, PERLINDUNGAN KELUARGA, MELEK FINANSIAL, KESEJAHTERAAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun