Mohon tunggu...
Arifin Basyir
Arifin Basyir Mohon Tunggu... pensiun pegawai negeri -

jujur aja n terus terang sebenarnya aq ini gaptek asli. awalnya ngenal komputer itu sebagai salah satu mainan anak (komidi puter). demikian juga tentang internet, dulunya ngenal itu sebagai makanan (instan mi, telur dan kornet). awal belajar ngenet didaftarin teman jadi anggota jamaah feisbukiyah (belakangan baru tahu kalau istilah yang bener feisbuker). ketika jadi feisbuker tiap buka akun koq ada tulisan apa yang kau pikirkan dan tuliskan sesuatu di dinding. iseng-iseng belajar nulis disitu. nulis lagi di dinding feisbuker artis tentang surat cinta dan puisi cinta. belajar terus baca koran kompas.com, disitu ada kolom komentar. iseng lagi nulis disitu. pada suatu hari mengenal kompasiana.com. ada kolom komentar yang cukup luas untuk belajar nulis. asyik juga jadi komentator. lama-lama terangsang pingin nulis artikel. waktu ada iklan blogshop, buru-buru ngedaftar. pernah ngikuti blogshop sampai 3 kali (cimart cikarang, kompas jakarta dan itb bandung). sekarang lumayan agak melek teknologi, bisa sedikit nulis n posting aja sudah untung. ya gapteknya masih ada juga sih. belum bisa membuat tautan link klik disini. semoga ada blogshop yang ngajarin gituan. kalau nggak semoga ada relawan yang mau ngajari. aku mau datangi rumahnya, hitung-hitung kopdar... gitu loh. lagian mungkin dapat kopi sungguhan....'kali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dongeng Politik Nenek Moyang Jaman Dahulu Kala

17 Juni 2014   05:27 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:26 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dongeng adalah salah satu cerita yang mengandung unsur pendidikan, umumnya mengambil figur hewan sebagai personifikasi tokoh seseorang yang diceritakan. Nenek moyang pada jaman dahulu kala mendongeng sebagai sarana pendidikan informal bagi anak-anak, pada waktu itu belum ada pendidikan formal maupun nonformal seperti jaman kini. Dalam kesusteraan Indonesia dongeng yang mengkisahkan kehidupan hewan disebut fabel.

Alkisah pada jaman dahulu kala, di hutan belantara nusantara hidup berbagai jenis hewan yang buas maupun yang jinak. Hewan dikatakan buas adalah yang pakannnya memangsa hewan lain dengan cara membunuhnya. Sedangkan hewan jinak adalah hewan yang pakannya terdiri dari rumput, daun-daunan dan tumbuh-tumbuhan.

Pada suatu hari ada seekor anak hewan buas dari bangsa harimau atau macan yang terpisah dari kelompoknya dan tertinggal hidup sendirian dengan memangsa hewan kecil, antara lain tikus, kodok, kadal, ular, dsb. Dalam pengembaraan selanjutnya anak hewan buas tersebut bertemu dengan kelompok hewan jinak dari bangsa banteng.

Anak hewan buas ini tentu tidak berani memangsa anak banteng yang ukuran tubuhnya lebih besar. Sebaliknnya anak banteng tidak mau memangsa anak macan, karena memang bukan pakannya. Mereka malah bersahabat mencari pakannya masing-masing dalam pengasuhan induk banteng yang tidak membedakan antara anak sendiri maupun anak macan tersebut.

Sepenggal kisah dongeng pada jaman dahulu kala yang hanya diceritakan dari mulut kemulut, ibarai kisah jaman kini dalam dunia maya. Dongeng tersebut dapat dijadikan sarana pendidikan dengan berbagai penafsiran yang bijak. Antara lain perbedaan tidak perlu menjadi masalah dalam menentukan sikap dan jalan hidup. Dongeng ini juga menginsipirasi tentang adanya rasa solidaritas, kesetia kawanan sosial dalam berbagai perbedaan.

Kisah dongeng jadul tersebut bukan isapan jempol belaka. Paling tidak sore hari ini Senin 16 Juni 2014 di markas besar Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) 2014 kisah dongeng tersebut menjadi fakta bahkan data di dunia nyata, terjadi dengan sebenar-benarnya.

Adalah seorang bernama Muhammad Harris yang tokoh sentral, elit partai Gerindra, yang juga punya andil besar dalam pendirian partai yang dibina oleh Prabowo Subianto yang notabene adalah calon presiden nomer urut 1. Dalam keanggotaan partai Gerindra, Muhammad Harris mempunyai nomer registrasi 001 dan kartu anggota itu masih terawat rapi ketika diperlihatkan dalam jumpa pers.

Melalui keyakinnan dan keinginan sendiri tanpa ada paksaan dari siapapun Muhammad Haris menyatakan dengan tulus pilihannya, adalah pasangan capres-cawapres Jokowi JK, nomer urut 2. Berbagai alasan panjang lebar didasari logika, data dan fakta konsekuen dan konsisten dengan komitmennya,  beliau memaparkan alasan pilihanhya dan tidak takut meski menanggung resiko berat, bahkan ancaman yang harus dibayar mahal dengan jiwanya sekalipun (ArifinBasyir, baranews.co)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun