Mohon tunggu...
Arifin Basyir
Arifin Basyir Mohon Tunggu... pensiun pegawai negeri -

jujur aja n terus terang sebenarnya aq ini gaptek asli. awalnya ngenal komputer itu sebagai salah satu mainan anak (komidi puter). demikian juga tentang internet, dulunya ngenal itu sebagai makanan (instan mi, telur dan kornet). awal belajar ngenet didaftarin teman jadi anggota jamaah feisbukiyah (belakangan baru tahu kalau istilah yang bener feisbuker). ketika jadi feisbuker tiap buka akun koq ada tulisan apa yang kau pikirkan dan tuliskan sesuatu di dinding. iseng-iseng belajar nulis disitu. nulis lagi di dinding feisbuker artis tentang surat cinta dan puisi cinta. belajar terus baca koran kompas.com, disitu ada kolom komentar. iseng lagi nulis disitu. pada suatu hari mengenal kompasiana.com. ada kolom komentar yang cukup luas untuk belajar nulis. asyik juga jadi komentator. lama-lama terangsang pingin nulis artikel. waktu ada iklan blogshop, buru-buru ngedaftar. pernah ngikuti blogshop sampai 3 kali (cimart cikarang, kompas jakarta dan itb bandung). sekarang lumayan agak melek teknologi, bisa sedikit nulis n posting aja sudah untung. ya gapteknya masih ada juga sih. belum bisa membuat tautan link klik disini. semoga ada blogshop yang ngajarin gituan. kalau nggak semoga ada relawan yang mau ngajari. aku mau datangi rumahnya, hitung-hitung kopdar... gitu loh. lagian mungkin dapat kopi sungguhan....'kali

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seminar Terbuka : Jokowi Sebagai Konsesnsus Bangsa, Memutus Rantai Pengusaha Hitam

29 Maret 2014   00:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:20 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu 26 Maret 2014 bertempat di Galery Café Taman Ismail Marzuki Jakarta, Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) 2014 menyelenggarakan seminar terbuka. Tema yang menyoroti banyaknya ‘pengusaha hitam’, yaitu pengusaha yang memanfaatkan penguasa atau kekuasaan untuk kepentingan sendiri bersama kroni-kroninya atau golongan kelompoknya. Pengusaha semacam ini yang perlu dibersihkan, jika nanti Jokowi menjadi presiden. Salah satu segi yang menarik dari sosok Jokowi yang kini mempunyai daya tarik magnetik tersendiri, berangkat dari sosok yang awalnya tidak menarik.

Hadir sebagai pembicara dan moderator adalah M Fadjroel Rachman (Direktur SSSG) sebagai pembahas politik, Boni Hargens (FISIP UI, LPI) yang membahas politik dan ekonomi makro, A Prasentyatoko (Universitas Atmajaya) membahas ekonomi, antara lain meningkatnya indeks harga saham yang melonjak naik drastis tertinggi selama ini, hanya beberapa jam setelah Jokowi dinyatakan masuk bursa capres. Seminar yang dipandu oleh moderator Adhi M Massardi (Gerakan Indonesia Bersih) ini juga menampilkan Buntulan Tambunan (Wakil Sekjen Bara JP, Ketua Alumni Jepang Bara JP) sebagai pembahas utama.

Pembicraan seputar politik dan ekonomi dalam telaah politik konsnsus kebangsaan, mengatakan bahwa elektabilitas Jokowi yang sangat tinggi, membuat pilpres ‘seolah’ sudah selesai. Pertanyaan tersisa, apa program Jokowi untuk bansa ini?, siapa wakil Jokowi?, siapa menteri-menteri yang dapat melaksanakan program kerakyatan Jokowi?, dan berbagai pertanyaan yang belum terangkum.

Pertemuan-pertemuan Jokowi dengan para tokoh agama dari NU dan Muhammadiyah, terlihat begitu tulus. Sehingga tidak ada keraguan para tokoh bangsa akan bersama-sama mengawal keinginan rakyat. Apakah dalam proses menuju konsesnsus kebangsaan untuk melupakan perbedaan dan bergotong royong mendukung sosok yang sama-sama dipercaya?. Bangsa ini sedang menguji tokoh politik, apakah mengedepankan kepentingan bangsa atau bergaya primitive, menyerang lawan dengan isu-isu  SARA dan kampanye hitam.

Kampanye hitam adalah perbuatan keji tidak terpuji menyerang lawan politiknya dengan menjelek-jelekkan kekuranganannya yang sangat vulgar, dengan tujuan menjatuhkan pencitraannya. Beda dengan kampannye negatif, yaitu menyerang lawan politiknya dengan santun, seputar hal-hal positif yang belum terlaksanakan; dengan tujuan bersaing secara sehat. Inilah ide-ide dasar perlunya digelar seminar tentang ‘Jokowi SEbagai Konsesnsus Bangsa, Memutus Rantai Pengusaha Hitam’

Dalam bahasan ekonomi memutus rantai pengusaha hitam, impor pangan sekarang ini sedikitnya Rp 320 triliun pertahun. Jika para rent seeker mengambil keuntungan 10% saja, maka uang rakyat yang diambil mafia sekurang-kurangnya Rp 32 triliun pertahun. Ini baru dari makanan, belum dari migas, industry, dll. Nilai bail out Bank Century, tidak ada apa-apanya.

Penguasa demikian bebal. Contoh kecil, meski harga daging sudah menjadi pembicaraan luas, mafia tetap aman. Harga daging sapi di Australia hanya Rp 27.500/kg. Pembelian dan pengapalan hingga sampai di gerai penjualan, anggaplah Rp 50.000/kg. tetapi ditengah kebingungan public, kenapa masih dijual Rp 90.000/kg?.

Mafia berada disemua kementerian, kemudian sesuai pesanan kementerian perdagangan menerbitkan ijin impor. Apakah Jokowi harus menghakhiri pengusaha hitam? Apakah harus mendorong Jokowi mengembangkan pengusaha putih? Pengusaha hitam adalah pengusaha yang mencari keuntungan secara primitif, melalui KKN dengan penguasa, menggelembungkan nilai proyek, mendegradasi kualitas proyek dan kolusi-koalisi penguasa-pengusaha.

Pengusaha putih, pengusaha yang akan memperoleh keuntungan lebih besar jika birokrasi dan pasar semakin sehat, kesejahteraan meningkat dan kesenjangan mengecil. Pengusaha semacam inilah yang diharapkan tumbuh dimasa mendatang, masa-masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Dari pembahas utama Buntulan Tambunan banyak mengharapkan jika Jokowi menjadi presiden. Paling tidak terdapat 12 harapan dalam era pemerintahan Presiden Jokowi nantinya, yaitu :

1. Pertumbuhan ekonomi diharapkan 10-12%, yang akan melampaui pertumbuhan ekonomi Cina, India dan        Brasil.

2. Inflasi dibawah 5%, dengan kedaulatan pangan dan pengembangan daerah industry yang minim pungli           dan korupsi, maka harga-harga kebutuhan pokok tidak akan naik tinggi seperti jaman SBY (harga bahan           pokok 2004 dibanding 2013 telah naik 4 kali)

3. Nilai tukar rupiah dibawah Rp 11.000,- per US$. Bahkan pemerintahan Jokowi diharapkan mematok                rupiah dengan nilai tetap sekitar Rp 10.500,- per US$, sehingga tidak akan ada spekulan yang akan                    bermain. Inipun akan berdampak cadangan US$ akan meningkat tajam dari sekitar 100 miliar US$                    menjadi 400 miliar US$ per tahun 2019.

4. Pertumbuhan ekspor meningkat diatas 15% pertahun. Dengan meningkatkan industri otomotif, industri            mesin, industry teknologi informatika, infra struktur, menurunkan biaya logistic, menaikkan usaha                    menengah kecil (UMK) secara teratur dan terukur, menghilangkan pungli dan korupsi. Maka harga ekspor      akan sangat kompetitif dari negara manapun.

5. Nilai impor akan menurun dibanding nilai ekspor. Beda ekspor-impor diatas US$ 10 miliar. Dengan                    meningkatnya ketahanan pangan dan industry dasar (hulu), maka kebutuhan impor akan sangat menurun.      Sedangkan disektor ekspor akan meningkat pada akhir tahun 2016. Dalam 3 tahun terakhir akan mencapai      perbedaan nilai ekspor dan impor sebesar 10 miliar US$ perbulan.

6. Utang luar negeri akan mendekati 0%. Indonesia akan dapat membayar hutang luar negeri dengan lunas          ditahun 2020. Dengan bertambahnya cadangan devisa dan membuat anggaran pro rakyat yang dapat              membuat APBN tidak bergantung pada hutang. Maka dengan mudah membayar hutang luar negeri.

7. Tingkat pendidikan meningkat tajam dari SD-SMP ke SMA-Diploma. Dengan berkurangnya korupsi secara        masif, maka sekolah akan dibangun secara besar-besaran, terutama SMK dan Diploma di daerah.                          Dibangun daerah industri secara menyeluruh di Indonesia, dibangun pula sekolah-sekolah untuk                        memenuhi kebutuhan industry. Angkatan kerja yang hanya tamatan SD-SMP dari total angkatan kerja 110      juta orang tahun 2012, akan menjadi SMA-Diploma. Total angkatan kerja akan mencapai 180 j 80 peruta         orang pada tahun 2025.

8. Angka kematian ibu (AKI) menurun dari 330 per 10.000 menjadi 80 per 10.000 orang. Dengan sistem            asuransi kesehatan masyarakat yang transparan dan efektif serta modernisasi Puskesmas diseluruh                    Indonesia, maka program KB akan sangat meningkat.

9. Tax ratio meningkat dari 13% menjadi 25%. Di masa pemerintahan SBY peningkatan APBN bukan dari              peningkatan tax ratio, tetapi dari menaikkan harga-harga kebutuhan. Harga-harga kebutuhan pokok di            tahun 2013 sudah menjadi 4 kali lebih besar dibanding harga-harga di tahun 2004 (saat pemerintahan              presiden Megawati berakhir). Sehingga rakyat sangat diperas oleh pemerintah,  dan pemerintah                          mengembalikannya dengan banyaknya korupsi dan hutang setiap tahun sebesar RP 200 triliun                            pertahunnya. Dengan meningkatnya tax ratio dan secara bersamaan menekan kebocoran penerimaan              pajak, penambahan industri, peningkatan tenaga kerja dan pendapatan rakyat. Maka penerimaan pajak           2019 dapat melebihi 4 kali lipat dari sekarang, tanpa membebani rakyat dalam pengertian ‘rakyat dapat            menikmati kesejahteraan yang sangat baik’.

10. Pengangguran berkurang dari 8% menjadi dibawah 1%. Dengan pembangunan infra struktur yang masif,           industri otomotif, elektronik dan industri hulu serta industri kimia, industri pangan berikut sandang                 diseluruh Indonesia. Maka pengangguran akan berkurang secara besar-besaran, karena pertumbuhan               ekonomi sudah melebihi 10% diawal tahun 2017. Sehingga penerimaan tenaga baru akan mencapai lebih        dari 12-15 juta orang pertahun.

11. pendapatan perkapita meningkat dari US$ 4000 menjadi US$ 12.000-14000 pertahun di 2020.                          Pendapatan sebesar ini bukan dinikmati oleh para konglomerat yang semakin kaya, tetapi merata hampir        diseluruh Indonesia, terutama diluar pulau Jawa.

12, Transportasi masal, kereta api dan dan bus way menjadi andalan utama.

Tags : berita Jokowi terpercaya hanya di jokowinews.co dan baranews.co

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun