Mohon tunggu...
Arifin Basyir
Arifin Basyir Mohon Tunggu... pensiun pegawai negeri -

jujur aja n terus terang sebenarnya aq ini gaptek asli. awalnya ngenal komputer itu sebagai salah satu mainan anak (komidi puter). demikian juga tentang internet, dulunya ngenal itu sebagai makanan (instan mi, telur dan kornet). awal belajar ngenet didaftarin teman jadi anggota jamaah feisbukiyah (belakangan baru tahu kalau istilah yang bener feisbuker). ketika jadi feisbuker tiap buka akun koq ada tulisan apa yang kau pikirkan dan tuliskan sesuatu di dinding. iseng-iseng belajar nulis disitu. nulis lagi di dinding feisbuker artis tentang surat cinta dan puisi cinta. belajar terus baca koran kompas.com, disitu ada kolom komentar. iseng lagi nulis disitu. pada suatu hari mengenal kompasiana.com. ada kolom komentar yang cukup luas untuk belajar nulis. asyik juga jadi komentator. lama-lama terangsang pingin nulis artikel. waktu ada iklan blogshop, buru-buru ngedaftar. pernah ngikuti blogshop sampai 3 kali (cimart cikarang, kompas jakarta dan itb bandung). sekarang lumayan agak melek teknologi, bisa sedikit nulis n posting aja sudah untung. ya gapteknya masih ada juga sih. belum bisa membuat tautan link klik disini. semoga ada blogshop yang ngajarin gituan. kalau nggak semoga ada relawan yang mau ngajari. aku mau datangi rumahnya, hitung-hitung kopdar... gitu loh. lagian mungkin dapat kopi sungguhan....'kali

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar Solidaritas Antar Lintas Umat Beragama Melalui Seni Drama Musikal

23 Juni 2014   18:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:34 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pertumbuhan industri lagu-lagu anak dan regenerasi bintang cilik terasa lamban dan bahkan anak cenderung terlanjur lebih menyukai lagu-lagu remaja dan orang dewasa. Paling tidak isu itulah yang muncul dalam jumpa pers oleh Yayasan Putra Bahagia Jaya (YPBJ), di Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki 18 Juni 2014. Keprihatinan terhadap langkanya lagu-lagu anak itu mendorong YPBJ setiap tahun sejak 2007 membuat drama musikal, dengan mengangkat lagu-lagu anak.

Keterpaksaan menghadirkan kembali lagu-lagu anak jaman dulu berharap para musisi tergugah menciptakan lagu-lagu anak yang baru di blantika musik nasional. Selain itu menghimbau kepa para orang tua dan orang-orang dewasa agar turut peduli terhadap keberadaan lagu-lagu bagi anak-anaknya. Paling tidak mengajarkan lagu-lagu lama yang sudah ada, menyanyikan kembali di berbagai kesempatan dan mendongeng tentang tema dari setiap lagu.

Drama musikal yang dipentaskan oleh anak-anak yang terpilih dari alumni angkatan kedua SMP Negeri 18, SMP Negeri 28 dan SMP Muhammadiyah 16 Jakarta, didukung oleh bintang tamu ‘Sarah Si Dul Anak Sekolahan Cornelia Agatha’ dan dipandu oleh Steny Agustaf sebagai master of ceremony. Dari pementasan ini diharapkan tumbuh kepercayaan diri pada anak-anak, terutama anak-anak yang menyaksikan, diantaranya adalah anak-anak dari kepulauan seribu yang akan mengikuti program pengembangan diri semi outbond ‘Life skills’.

Kali ini drama musikal yang mengangkat lagu-agu anak ciptaan Ibu Sud dan AT Mahmud, antara lain adalah Aku Anak Indonesia, Aku seorang Kapiten, Anak Kuat, Bernyanyi Bergembira, Disini Senang Disana Senang, Lagu Gembira, Lagu Brmain dan Awan.  Acara ini berlangsung dibawah kendali ibu Tjut Nyak Deviana Daudsjah, sebagai seorang pianist, vocalis, arranger, music professor dan conductor.

Suatu cerita yang mendidik dan menanamkan bahkan mengandung unsur pembelajaran bagi para orang tua dan orang-orang dewasa agar peduli terhadap pengamalan butir-butir Pancasila yang juga sudah banyak dilupakan orang. Dalam hal kehidupan beragama yang harus menjunjung tinggi  rasa kesetiakawanan soial, solidaritas antar lintas umat beragama tanpa harus mengorbankan kepentingan masing-masing pemeluknya. Musyawarah dan mufakat untuk mencapaai suatu tujuan.

Bercerita tentang  tim basket di sekolah yang anggotanya terdiri dari anak-anak yang mempunyai perbedaan latar belakang keyakinan agama yang dianutnya, tentu dengan perbedaan hari-hari ritual peribadatan masing-masing. Mereka sepakat menambah jam latihan basket dari hari latihan rutin Senin dan selasa setelah jam belajar usai.

Hampir semua hari lain yang ditawarkan untuk menambah jam latihan basket ditolak dengan alasan berbenturan dengan hari ibadah dan kepentingan lain yang terkait ibadah  masing-masing anak. Bahkan hampir terjadi pertengkaran emosional yang dipastikan akan mengancam soliditas tim basket yang sudah dengan susah payah dibentuk bersama guru olah raga mereka dan disemangati guru kelas yang diperankan oleh Cornelia Agatha yang tampil centil kocak menghibur anak-anak.

Namun melalui kesadaran masing-masing anak dengan pengarahan nasihat dari guru olah raga dan guru kelas, setelah melalui perdebatan yang cukup panjang dan sengit diantara anak-anak. Akhirnya melalui musyawarah untuk mencapai mufakat diperoleh kesepakatan menambah jam latihan basket. Adalah hari Sabtu pada jam tertentu setelah salah seorang anggota yang muslim mengikuti majelis taklim dan sesudah anggota yang Kristen pergi ke gereja.

Didasari saling pengertian dan kesadaran solidaritas antar lintas umat beragama serta didorong oleh keinginan agar berprestasi, penambahan jam latihan basket disamping jam latihan regular. Dengan niat berlatih dengan seksama bersungguh-sungguh, akhirnya membuahkan hasil yang gemilang ‘tim basket sekolah mereka memenangkan kompetisi dengan memperoleh trofi kejuaraan’

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun