INDONESIA Negara yang memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam mulai dari ujung sabang sampai dengan ujung merauke dengan corak dan ciri khasnya masing-masing salah satu budayanya yang sangat unik dan menarik adalah budaya Rimpu dari tanah bima.
BIMA adalah salah satu kabupaten/kota yang memiliki motto yaitu MAJA LABO DAHU. Bima terletak di ujung Timur pulau Sumbawa,Nusa tenggara barat,Indonesia.Bima memiliki kekayaan alam dan budaya yang sangat beragam,salah satu budayanya yang sangat fenomenal adalah RIMPU.
RIMPU adalah pakaian penutup aurat bagi kaum wanita di suku mbojo (Bima ) yang di mana busana ini berupa sarung tenun khas suku mbojo yang  di kenakkan untuk menutup aurat sekaligus melindungi dari sinar matahari bagi kaum wanita di suku mbojo. Budaya rimpu muncul sejak tahun 1640 M yaitu seiring dengan masuk dan berkembangnya ajaran islam di tanah bima. Pada zaman dulu,rimpu wajib di kenakkan oleh kaum wanita di suku mbojo, selain untuk menutup aurat, rimpu juga memiliki nilai yang di junjung tinggi oleh masyarakat suku mbojo pada zaman itu, di antaranya adalah nilai religius dan nilai kesopanan. Selain itu juga, Rimpu juga menjadi simbol status bagi wanita mbojo, yaitu bagi wanata yang rimpu dan wajahnya terlihat itu menandakan bahwa manita tersebut sudah memiliki atau sudah bersuami, sedangkan wani yang mengenakkan rimpu tetapi hanya memperlihatkan mata, itu menandakan bahwa wanita tersebut masih singgel atau belum menikah.
Seiring dengan perkembangan zaman, Rimpu tidak hanya menjadi busana untuk menutup aurat dan memiliki nilai tinggi bagi masyarakat bima, tetapi juga menjadi ajang untuk mempromosikan hasil kekayaan budayanya yaitu berupa kain tenun khas dari bima yang biasa di sebut oleh masyarakat mbojo yaitu tembe nggoli yang memiliki nilai yang sangat tinggi, tidak hanya memiliki nilai budaya dan religius yang tinggi bagi masyarakat bima tetapi juga memiliki vilosovi yang sangat di junjung tinggi oleh masyarakat suku mbojo ( bima ).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H