Mohon tunggu...
Arif
Arif Mohon Tunggu... Dosen - Bersahabat dengan Bersahaja

Tukang Baca

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perang Rusia, Perang Kepentingan?

28 Maret 2022   18:37 Diperbarui: 28 Maret 2022   18:42 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Akhir bulan Februari tahun 2022 tepatnya tanggal 24 Februari Rusia melakukan invasi dalam skala yang besar ke negara tetangganya Ukraina. Banyak pihak yang menyatakan bahwa invasi tersebut merupakan serangan militer terbesar setelah Perang dunia II.  Serangan awal tersebut ditandai dengan angkatan bersenjata Rusia memasuki kawasan Ukraina melalui wilayah Krimea dan Belarus. 

Sampai saat sekarang tanggal 28 Maret 2022 tanda-tanda akan berhentinya peperangan belum terlihat. Dialog-dialog tingkat PBB untuk mengakhiri peperangan terus berlangsung. Dialog juga dilakukan baik antara kedua negara yang bertikai, maupun melibatkan negara-negara Internasional lainnya. 

Akhir-akhir ini Rusia telah memberikan sinyal-sinyal akan mengakhiri perang ditandai dengan berkurangnya jumlah angkatan perang secara signifikan di Ukraina. 

Estmasi jumlah korban sesuai laporan Reuters menyatakan setidaknya ada 21 ribu orang meninggal dunia, kurang dari 10 juta orang mengungsi, cedera non fatal sebanyak 1,9 ribu orang, bangunan hancur sebanyak 1,7 ribu orang dan kerusakan properti sebanyak US$ 119 M. Kerusakan dan korban jiwa ini akan terus terjadi jika negara dunia bersama-sama rusia dan ukraina tidak segera mengambil tindakan perdamaian secepat mungkin.

Pertanyaannya adalah apakah perang ini akan menjadikan dunia Internasional terbelah-belah dalam kelompok-kelompok kekuatan? dan apakan perang rusia, perang kepentingan?

Jelas Perang Rusia telah membuat dunia terbelah menjadi tiga bagian, yakni kelompok yang menyetujui invasi Rusia ke Ukraina, kelompok yang tidak menyetujui invasi Rusia ke Ukraina dan ada kelompok negara yang memilih abstain. pilihan-pilihan ini merupakan hak negara masing-masing dalam mengambil pilihan politik tersebut.

Pertanyaan kedua apakah perang Rusia perang kepentingan? Perang ini melibatkan kepentingan negara-negara besar seperti Amerika, Inggris, Turki, India, China dan lain sebagainya. Kepentingn-kepentingan abstrak yang hanya muncul di permukaan, namun grand disign sebenarnya jauh dan tetutup oleh debu-debu keangkuhan dan rasa ingin memiliki. Negara kecil yang tidak mempunyai kekuatan memadai terpaksa akan bergelindingan dan jatuh ke lubang kepentingan kelompok-kelompok besar.

Kepentingan-kepentingan  sebenarnya akan disamarkan negara-negara super power dengan aksi heroik yang tampil membara sebagai kegiatan perang antara penjahat dan pahlawan. Perang ini kemudian telah menjadi sebuah alasan pembenaran terhadap mulai merangkaknya harga barang-barang tertentu.

Lalu mau sampai kapan perang ini akan berakhir, atau mau sampai kapan negara-negara besar memainkan peran ganda terhadap kemajuan negara-negara lain?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun