Pemerintah melalui Menko polhukam Mahfud Md mewacanakan dilakukan relaksasi atau pelonggaran terhadap PSBB. Hal ini dilakukan setelah melihat banyaknya keluhan masyarakat akibat diberlakukannya PSBB.
Masyarkat tidak dapat bergerak bebas terutama dalam bidang ekonomi. Tanpa pendapatan masyarakat akan semakin sulit dalam mejalani kehidupannya. Relaksasi ini tetap memperhatikan standar-standar yang telah ditetapkan oleh WHO.Â
Rencana ini mendapatkan penolakn dari berbagai unsur masyarakat, salah satunya adalah Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang akrab dipanggil Bamsoet. Menurut Bamsoet pelaksanaan  relaksasi (pelonggaran) PSBB sebaiknya tidak dilakukan dulu sebelum penyebaran covid-19 dapat dikendalikan (m.cnnindonesia: 4 Mei 2020).
Saya pun bertanya-tanya, apakah relaksasi sudah layak  dilakukan? Kalupun dilakukan maka apa dasar pertimbangannya, selain bidang ekonomi? Jika dilaksanakan maka ancaman dan peluangnya akan seperti apa?Â
Khusus bidang kesehatan apa pertimbangannya? sebelum kita masuk pada pembahasan saya ingin menunjukkan grafik perkembangan covid-19 di indonesia yang saya bagi menjadi 1o hari terakhir di bulan April dan 3 hari awal di bulam Mei. Setelah teman-teman melihat dan menganalisanya maka kesimpulan dapat dibuat masing-masing berdasarkan pertimbangannya masing-masing.Â
JUMLAH KASUS
Pergerakan grafik covid-19 di Indonesia mulai tanggal 20 April sampai dengan 3 Mei 2020 menunjukkan trend yang meningkat, setiap hari selalu ada penambahan kasus covid-19 baru. Diawali tanggal 20 April dengan 6760 kasus dan meningkat pada tanggal 3 Mei dengan 11192 kasus.Â
Jika dibuat 10 hari terakhir dibulan April maka ada penambahan kasus sebanyak  3358 kasus baru. jika dipersentasekan maka ada kenaikan sebesar 49,67%. Kenaikan lebih dari 3000 kasus baru bukanlah angka yang sedikit termasuk angka yang mengkhawatirkan.Â
Jika dirata-ratakan maka setiap hari jumlah kasus sebanyak 9682. Perkiraan saya terjadinya perlambatan/menurunnya penyebaran virus ini dikarenakan faktor diberlakukannya PSBB oleh pemerintah dan dipatuhi oleh masyarakat.
PASIEN SEMBUHÂ
Pasien sembuh terus mengalami kenaikan ini membuktikan bahwa pemerintah lebih siap lagi dalam menghadapi wabah ini. Alat-alat kesehatan makin banyak didatangkan termasuk APD bagi dokter, tenga medis dan pihak-pihak lain yang terlibat di dalamnya.Â