Mohon tunggu...
Arifiana Maulidatul Hukma
Arifiana Maulidatul Hukma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Tetap Tingkatkan Literasi di masa Covid

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Banjir Sampah Pemukiman, Demonstrasi Pemalang

2 Januari 2025   17:23 Diperbarui: 2 Januari 2025   17:23 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjir Sampah Padat pemukiman Pemalang

Pemalang, 31 Desember 2024, Demonstrasi didepan kantor pemerintahan Pemalang terdapat dua truk yang membawa sampah yang sekarang menumpuk di dekat pemukiman dan di jalan-jalan.

Sebelumnya kita bahas negeri Indonesia tercinta. Indonesia adalah negara dengan penduduk terpadat ke empat didunia karena banyak manusia dan pemukiman serta perumahan yang menetap di Indonesia khususnya daerah Jawa tengah yang dekat dengan ibu kota Republik indonesia. Sehingga banyak Sampah yang menumpuk dan tidak banyak penanganan nya. 

Banjir Sampah Padat pemukiman Pemalang
Banjir Sampah Padat pemukiman Pemalang

Apa itu Sampah??? Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau seringkali mengacu kepada material sisa yang tidak diinginkan atau tidak bermanfaat bagi manusia setelah berakhirnya suatu kegiatan atau proses domestik dari hasil Industri.Sampah dibagi menjadi tiga bentuk yaitu sampah organik, anorganik, dan sampah hasil sisa zat kimia. Semenjak kecil kita telah diajarkan untuk hidup bersih dengan cara membuang sampah pada tempat sampah, namun banyak sekali orang yang lalai untuk menjalankan hal tersebut padahal di Islam dalam hadis annadhofatul minal iman kebersihan sebagian dari iman. Berarti jika dia Islam tidak ada bukti iman ya percuma.Sampah sangat mudah dilihat dan temukan disekitar kita. Setiap penduduk dalam menjalankan kehidupannya akan mengeluarkan sampah sebagai zat sisa pembuangan. Bagaimana sih cara bisa mengurangi sampah?? Ada beberapa cara diantaranya dibakar, pemerintah bekerjasama dengan dinas lingkungan tapi harus langsung dipantau jika tidak ditungguin setiap Minggu dibersihkan penampung sampahnya, tak hanya itu penampung sampah harus jauh dari pemukiman perumahan penduduk yang padat, pemerintah harus memberikan sanksi tanpa pandang bulu tentang pembuangan sampah dikenakan denda atau pemerintah harus menerapkan anti plastik seperti beberapa wilayah Semarang, sampah dibuat kreatif dengan harga jual yg tinggi, atau sampah dipamerkan di event-event tertentu dengan syarat dari bahan bekas sampah jangan pake barang plastik yang dijual kemudian dibeli karena bersih tapi dengan barang-barang plastik yang dibuang disampah dengan dicuci dan diolah lagi. 

Banjir sepanjang jalan
Banjir sepanjang jalan

Namun Setiap orang belum sadar sehingga akan menghasilkan sampah setiap harinya menumpuk berkarung-karung plastik ketika menumpuk dibuang di sembarang tempat terutama sungai, jalan, pemukiman dll karena tidak adanya penadah sampah yang pas atau tidak adanya penanganan adanya sampah dan minimnya masyarakat dalam pengetahuan bahaya sampah menyebabkan banjir kematian dan ketidakmampuan masyarakat dalam mengolah sampah tidak hanya masyarakat setempat tapi kepala daerah juga harus memikirkan kemaslahatan masyarakat jangan hanya janji-janji saja.masyarakat sudah memilih pemimpin-pemimpin rakyat, lantas setelah dipilih lupa dengan janji kepada rakyat???, masih mending golput semua, jadi tidak adanya pemimpin maka bebas sekalian, dari pada ada pemimpin dan dinas yang dipilih oleh rakyat dibayar tinggi tidak mau memikirkan rakyat, sama aja dengan negara bebas semaunya sendiri. Di Pemalang akhir-akhir ini banyak sekali sampah yang tidak ada penanganan nya apalagi memasuki tahun baru ,sejak awal Desember sampah-sampah dibuang sampai menumpuk ditepi jalan yang dekat dengan pemukiman warga, sampah sangat menyengat sehingga untuk bernafaspun susah, muntah setiap hari, apalagi ini musim penghujan pasti rawan sekali banjir, setiap setelah hujan pasti banyak yang banjir apalagi jalan dipemalang berlubang banyak sekaligus banyak sampah, pernahkah kalian berfikir wahai pemimpin dan dinas terkait dengan lingkungan miris sekali indonesia?? Indonesia negeri tercinta yang penuh dengan sampah, yang penuh dengan koruptor-koruptor,meski sudah tidak dijajah fisiknya maka masih dijajah dengan teknologi dengan adanya rasa bodo amat tentang akhlak dan kemalasan, selain itu Indonesia terutama desa atau kota terpencil gaji yang sangat rendah bagi rakyat biasa dan barang-barang pengeluaran masih tinggi dibanding pendapatan, Indonesia yang penuh dengan janji-janji manis ketika kau dilantik lupa dengan janji manis awakmu ketika mau akhir jabatan mu baru adanya pembuktian janji manismu apakah harus penunggu masa-masa akhir periode akhirmu layaknya seperti seorang pacar yang hanya mengucap janji saja tanpa adanya kepastian?tidak seperti aturan diluar negeri yang dengan tegasnya aturan lingkungan dengan adanya denda , hukuman mati bagi seorang koruptor, gaji orang rendahan pun diluar negeri dihargai berjuta-juta, bagaimana Indonesia mau maju? Pemikiran masyarakat yang masa bodoh amat dan takut mati pola pikir dari nenek moyang yang tak berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun