Mohon tunggu...
Arifia Marsila Hayati
Arifia Marsila Hayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang belajar

Selanjutnya

Tutup

Money

Industri Keuangan Syariah: Kemenkeu akan Terbitkan CWLS Ritel Seri SWR-003

29 Maret 2022   18:20 Diperbarui: 6 April 2022   03:45 2006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Industri Halal Indonesia di sektor keuangan mampu bertahan terhadap guncangan ekonomi saat pandemi COVID-19, dibuktikan dengn aset keuangan syariah Indonesia yang mampu tumbuh 22,71% (yoy) dari tahun sebelumnya 2019 sebesar Rp1.468,07 triliun menjadi Rp1.801,40 triliun. Dengan aset terbesar yang dimiliki oleh Bank Umum Syariah diikuti Lembaga Keuangan Non Bank dan Pasar Modal Syariah (OJK 2020). Pada 2021 Indonesia juga meraih peringkat pertama Islamic Finance Country Index (IFCI) yang sebelumnya berada di peringkat kedua pada tahun 2020, berhasil menggantikan posisi Malaysia (BI 2021).

Di tengah ketidakpastian kondisi pasar global akibat Covid-19, pada Maret 2022 Pemerintah Indonesia kembali menerbitkan SBSN Sukuk Ritel seri SR-016 yang berhasil menarik animo masyarakat untuk berinvestasi, dengan total dana yang berhasil dihimpun sebanyak 18,4 riliun Rupiah ditawarkan mulai dari tanggal 25 Februari sampai 17 Maret 2022. Dengan total investor sebanyak 44.579 investor dari seluruh provinsi di Indonesia.

Pemerintah juga mencanangkan akan menerbitkan instrumen keuangan syariah lain seperti Sukuk Ritel seri SR-017 pada Agustus, Sukuk Tabungan non-tradeable tetapi dapat melakukan early redemption pada Oktober dan Cash Waqf Linked Sukuk dengan skema berinvestasi “wakaf uang” pada sukuk negara dengan imbala hasil Sukuk Negara akan disalurkan untuk kegiatan sosial, termasuk infrastruktur sosial yang menjadi aset wakaf, dan pelunasan Sukuk Negara 100% kepada para pewakaf pada April.

Di tengah pandemi 2021, Penerbitan CWLS Ritel seri SWR-002 tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah untuk mendukung Gerakan Wakaf Nasional, pengembangan investasi sosial dan pengembangan wakaf produktif di Indonesia dan berhasil menarik minat 91,03% wakif baru untuk berinvestasi. Melalui CWLS Ritel seri SWR002, Pemerintah memfasilitasi para pewakaf uang baik yang bersifat temporer maupun permanen agar dapat menempatkan wakaf uangnya pada instrumen investasi yang aman dan produktif. Dengan total volume pemesanan sebanyak Rp 24,1 miliar yang memiliki tenor 2 tahun dan menawarkan tingkat imbalan/kupon tetap sebesar 5,57% per tahun, yang imbalannya akan disalurkan untuk program/kegiatan sosial yang memiliki dampak sosial dan ekonomi untuk masyarakat (DJPPR Kemenkeu 2021).

Imbal hasil dari CLWS ini akan disalurkan untuk proyek sosial, di bidang kesehatan untk  penyediaan sarana pra sarana kesehatan gratis bagi dhuafa di RS Mata Ahmad Wardi dan operasi katarak gratis bagi kaum dhuafa. Di bidang infrastruktur untuk pembiayaan infrastruktur sosial dan program sosial di daerah, seperti penjajakan wakaf produktif Prov. Riau. Di bidang Pemberdayaan UMKM, untuk Wakaf produktif UMKM oleh Rumah Wakaf. Di bidang perkebunan untuk pemanfaatan lahan non produktif untuk peternakan/perkebunan potensi 420 ribu ha, di Wakaf Kebun Dompet Dhuafa.

Diharapkan penerbitan CWLS Ritel Seri SWR-003 dapat melampaui realisasi CWLS Ritel Seri SWR-002 pada tahun 2021, dengan memaksimalkan pemanfaatan media sosial untuk menyebarkan informasi dan kemudahan dalam melakukan transaksi untuk memesan CWLS di berbagai mitra bank maupun financial technology.

Selain itu, penerbitan sukuk oleh Pemerintah melalui Kementerian Keuangan tidak hanya untuk pembiayaan defisit anggaran negara, tetapi lebih diarahkan untuk pembiayaan proyek infrastruktur milik negara di berbagai daerah (Kemenkeu 2021). Sejak 2012, pemerintah telah menerbitkan Sukuk Negara seri Project-Based Sukuk (PBS) yaitu Sukuk Negara yang menggunakan underlying asset berupa proyek infrastruktur yang telah tercatat dalam APBN. Mari kita sebagai muslim untuk mulai beralih ke investasi yang sesuai dengan syariah, agar industri keuangan syariah Indonesia dapat bersaing dan berkembang lebih pesat. Hal ini sejalan dengan tujuan (maqasid) keuangan syariah yang ikut serta berperan dalam pertumbuhan ekonomi dengan mengembangkan sektor riil dan memberi multiplier-effects yang positif pada kondisi ekonomi. 

Referensi

https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2328321.aspx

https://bisnis.tempo.co/read/1573920/kemenkeu-raih-rp-184-t-dari-sukuk-ritel-seri-sr016-mayoritas-pembeli-milenial

[Kemenkeu] Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2021. Hasil Nyata SBSN 2020 [diakses 2022 Maret 19]. https://instagram.com/kemenkeuri/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun