Mohon tunggu...
Arif Hukmi
Arif Hukmi Mohon Tunggu... Penulis - Buku Kumpulan Puisi Suhu Udara (2020) I Master Student Indonesian Language and Literature Education

Postcolonial Studies Critical, Discourse Analysis Language and Literature Education and Culture.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandung Cahaya

31 Maret 2023   23:44 Diperbarui: 31 Maret 2023   23:48 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

malam datang sunyi dan kelam. namun, di tengah kegelapan, terlihat cahaya gemerlap yang menyinari kota. lampu-lampu yang menyala itu seperti bintang-bintang terang yang bersinar di langit celebes.

cahaya kota yang mempesona, memancarkan siluet yang tiada tara. seperti lukisan yang terpampang di atas kanvas hitam. cahaya kota menari-nari membawa pesona yang tak pudar. seperti harapan di tengah keputusasaan. di antara keheningan malam, cahaya kota seperti senandung yang merdu. seperti kicauan burung malam, cahaya kota mengalun dalam irama yang sempurna---mengajak menikmati kedamaian malam yang penuh tanya.

cahaya kota juga seperti pelita yang membimbing kita di dalam kegelapan. seperti seorang sahabat yang setia, cahaya kota selalu memberikan bantuan dan kehangatan di tengah dinginnya malam. dengan pancaran cahayanya, cahaya kota memberikan kepercayaan diri bagi siapa saja yang berada di dalamnya. malam yang kelam dan gelap, tak lagi menyedihkan. dengan cahaya kota yang menyinari, malam menjadi terang dan cerah. seperti bunga yang mekar di tengah malam, cahaya kota memberikan keindahan yang tak terkira.

malam dipenuhi cahaya, seperti kisah cinta abadi. senantiasa bersinar dan mempesona, tanpa kenal waktu dan usia, ia selalu dan selamanya, menjadi hangat yang takkan pernah pudar di relung terdalam.

Makassar, 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun