Mohon tunggu...
Arif Holy
Arif Holy Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

Petani kebun dan wartawan tinggal di Sekayu, Musi Banyuasin, tempat ikan bersarang dan berbiak. Mencintai gunung, laut dan kelakar.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Warkop Asoy

30 Desember 2022   12:46 Diperbarui: 30 Desember 2022   13:01 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Akal Kidas

Warkop Asoy pagi hari. Wak Mad dan Mas War duduk ngengkeng. Kopi tjnggal setengah, perut kenyang. Di depan mereka ada tuan warkop, Bik Em yang telihat sewot. 

"Heran pulek ku. Manelah tukang listrik sikak. Asekku lampu pidem terus. Nemanlah gelap ketimbang terang. Kapan janji manis nian. Kami perusahaan tak pernah bikin gelap kehidupan. Tugas kami menerangi jaman. Kasnye? Ape die. Dak sesuai janji," mulai Wak Mad manasi suasana. 

"He.eh. terus? Jadi? Maksud nga? Ape mereka ingkar, dak tepat janji, omdo? Makitu Wak?" Sergap Bik M dak tuju. 

"Ade nian Bik. Men di tempatku mitulah. Entah men rumah bupati," sambar Mas War selu.

Dengar due cs-nye ngegas Bik M naik pitam. 

"Sebelum aku njawab. Ku nanye nga bedue. Ape kamu terti di rekening? Paham mbayo tagihan? Galak meli pulsa? Idak kan? Ngomong boleh Mas, ngritik silahkan Wak. Tapi yang seimbang. Jangan basing pacak, asak galak. Itu namenye nak hebat dewek," sembur Bik M kepada keduanya meluwing. 

Mas War dan Wak Mad diam. Cuek, namun justru tambah lahap ngembat kacepan. Merasa diacuhkan, Bik M gas pol. 

"Demlah. Kamu jangan galak tepelok. Lah jelas rumah kamu gelap, lampu dak olah idop oleh dak mayo tagihan listrik idak meli pulsa laju nyalahke perusahaan. Pastilah dak e 100 persen wong tu beno begawe. Mustahillah.Tapi jengok sejarah. Ade peningkatan dak. Idop tambah lemak dak? Men tambah susah oleh dak galak begawe dak usah bahas igek. Lete namenye." 

Kedua lelaki di warkop itu tertunduk. Diam. Bukan oleh malu melainkan ngantuk kekenyangan. Namun sudut bibir keduanya mengembang. Sejawat tukang hutang ini jelas mendapatkan kebahagiaan. 

Mereka ini tahu persis kapan waktu yang tepat buat mengisi perut hingga kenyang. Yaitu saat Bik Em semangat pidato dan ngajo ughang.  Soal nuntut celah, Mas War dan Wak Mad memang jagonya. Lalu akal bulus keduanya muncul. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun