Mohon tunggu...
ARH
ARH Mohon Tunggu... Insinyur - Teknisi IT

Suka Menulis banyak Hal menarik di luar dan dalam negeri mengenai hal yang sudah jarang diceritakan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Hubungan Unik Senyawa Perak dan Negara Lionel Messi

2 Januari 2025   04:36 Diperbarui: 2 Januari 2025   04:36 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Nama unsur "silver" dalam tabel periodik berasal dari kata Latin "argentum," yang juga merupakan asal nama simbol kimia perak, yaitu "Ag." Kata "argentum" dalam bahasa Latin mengacu pada logam yang berwarna putih mengkilap ini. Pada zaman kuno, perak dikenal dan digunakan oleh berbagai peradaban, dan karena kemurniannya, kilau, dan kelenturannya, perak sering dihubungkan dengan bulan dalam berbagai mitologi dan legenda.


Ada hubungan etimologis antara nama Argentina dan kata Latin "argentum" yang berarti perak. Nama Argentina berasal dari kata Latin "argentum" karena wilayah ini terkenal di kalangan penjelajah Eropa awalnya karena kaya akan perak.

Ketika penjelajah Spanyol pertama kali menjelajahi wilayah tersebut pada abad ke-16, mereka mendengar cerita tentang pegunungan penuh dengan perak, yang kemudian dikenal sebagai "Sierra de la Plata" atau "Gunung Perak." Dari situlah nama "Argentina" berasal, yang secara harfiah berarti "tanah perak."

Dengan demikian, baik nama unsur perak (silver) dan nama negara Argentina memiliki akar yang sama dalam kata Latin "argentum," yang mencerminkan pentingnya perak dalam sejarah dan penamaan mereka.

Penamaan unsur dalam tabel periodik sering kali terkait dengan sejarah, bahasa, atau karakteristik fisik dan kimia dari unsur tersebut. Dalam hal ini, perak, atau "silver," mendapatkan namanya dari kata Latin "argentum," yang mencerminkan pentingnya perak dalam sejarah manusia sejak zaman kuno.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun