Istilah "OMG," singkatan dari "Oh My God," telah menjadi bagian yang sangat umum dari bahasa sehari-hari kita, terutama dalam komunikasi digital. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa asal mula istilah ini memiliki akar yang cukup menarik dalam sejarah.
Istilah "OMG" pertama kali diketahui digunakan dalam surat yang ditulis oleh Laksamana John Arbuthnot Fisher, seorang perwira Angkatan Laut Inggris, kepada Perdana Menteri Inggris saat itu, Winston Churchill. Surat tersebut ditulis pada tanggal 9 September 1917. Dalam suratnya, Fisher menulis "I hear that a new order of Knighthood is on the tapis---O.M.G. (Oh! My God!)---Shower it on the Admiralty!"
Penggunaan istilah "OMG" dalam surat ini adalah contoh awal penggunaan singkatan dalam korespondensi formal, yang saat ini lebih banyak kita temukan dalam pesan teks dan media sosial. Ini menunjukkan bahwa bahkan tokoh-tokoh besar dalam sejarah memiliki momen-momen informal dalam komunikasi mereka, menggunakan singkatan yang kini menjadi sangat populer.
Seiring berjalannya waktu, istilah "OMG" telah berkembang dan menjadi bagian penting dari bahasa gaul modern, terutama dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Dalam pesan teks, obrolan daring, dan media sosial, "OMG" digunakan untuk mengekspresikan keterkejutan, kegembiraan, atau kekecewaan secara cepat dan ringkas.
Pada masa kini, "OMG" tidak hanya digunakan dalam bahasa Inggris tetapi juga telah diadopsi dalam berbagai bahasa lain, menunjukkan bagaimana bahasa terus berkembang dan dipengaruhi oleh budaya digital. Istilah ini menjadi bukti bagaimana komunikasi manusia dapat berubah dengan cepat, dari surat formal di masa Perang Dunia I hingga pesan singkat di era smartphone.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H