Mohon tunggu...
ARH
ARH Mohon Tunggu... Insinyur - Teknisi IT

Suka Menulis banyak Hal menarik di luar dan dalam negeri mengenai hal yang sudah jarang diceritakan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gaya Rambut Mullet Berasal dari Ikan?

20 Oktober 2024   03:44 Diperbarui: 20 Oktober 2024   04:00 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mullet Hairstyle / worldonbeauty..com

Gaya rambut mullet adalah salah satu tren rambut yang selalu menarik perhatian karena penampilannya yang unik dan berani. Gaya ini terkenal dengan potongan rambut yang pendek di bagian depan dan samping, namun panjang di bagian belakang. Asal usul nama "mullet" sebenarnya datang dari tahun 1994, saat band Beastie Boys menggunakan istilah tersebut dalam lagunya "Mullet Head." Namun, mullet sudah menjadi tren jauh sebelum itu, terutama di era 70-an dan 80-an, saat musisi rock dan atlet sering terlihat dengan gaya rambut ini. Mullet dengan cepat menjadi simbol kebebasan dan ekspresi diri, terutama di kalangan mereka yang ingin tampil beda.

Keunikan mullet terletak pada dualitasnya---potongan ini memungkinkan seseorang tampil rapi di bagian depan, namun tetap mempertahankan tampilan yang lebih liar di bagian belakang. Ini sering dianggap sebagai gaya yang "business in the front, party in the back." Pada tahun 80-an, selebriti seperti David Bowie dan Billy Ray Cyrus semakin mempopulerkan gaya ini. Tidak hanya di dunia hiburan, mullet juga sempat menjadi ikon di kalangan penggemar olahraga seperti pesepakbola dan pemain hoki. Mullet menawarkan fleksibilitas, memungkinkan seseorang tampil formal, namun tetap memiliki sentuhan personal yang edgy dan santai.

Namun, di balik popularitasnya, mullet tidak lepas dari kontroversi. Ada yang menganggap gaya ini sebagai simbol kebebasan berekspresi, sementara yang lain melihatnya sebagai gaya rambut yang ketinggalan zaman dan aneh. Pada era 90-an, popularitas mullet mulai menurun dan sering menjadi bahan lelucon atau stereotip, terutama di Amerika Serikat. Meski begitu, tren ini tidak benar-benar hilang, karena selalu ada penggemar setia yang mempertahankannya sebagai bentuk identitas diri. Gaya rambut mullet mengalami pasang surut popularitas, tetapi tetap memiliki tempat di dunia mode yang penuh siklus.

Menariknya, mullet kembali bangkit di awal 2020-an, dengan banyak selebriti muda dan influencer media sosial yang membawa gaya ini ke panggung modern. Mulai dari model runway hingga musisi indie, mullet mendapatkan tempat baru dalam dunia mode. Versi modern dari gaya ini cenderung lebih halus dan terstruktur, dengan tambahan sentuhan warna atau tekstur yang unik. Mullet saat ini menjadi simbol nostalgia sekaligus inovasi, membuktikan bahwa gaya yang dianggap kuno sekalipun bisa kembali menjadi tren, asalkan diberikan interpretasi yang segar dan relevan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun