Pengalaman Pribadi ini saya gunakan untuk memberikan motivasi siswa di kelas.
Pada siang selesai mengikuti kegiatan pelatihan di Santika Premiere Hotel Yogyakarta saya mengunjungi sebuah masjid di daerah Malioboro untuk sholat dhuhur. Ada sebuah pemandangan menarik disana yaitu ada seorang Bapak (berasal dari Sleman) penjual cobek dari batu sedang istirahat. Selesai sholat saya mendatangi beliau dan memperoleh informasi bahwa beliau setiap hari biasa berkeliling + 40 KM untuk berjualan. Saya membayangkan betapa berat perjuangan beliau untuk mencari rezeki ini, kemudian bertanya: “ Mengapa Bapak tidak menggunakan sepeda atau dorongan agar lebih ringan mengangkat barang-barang (cobek) ini pak?” dan beliau menjawab dengan elegan: “yang membuat beban ini berat atau ringan bukanlah barang (cobek) ini tapi ini (sambil menunjuk hatinya)”. Hmm..luar biasa dan saya bertanya lagi;”mengapa?” dan beliau menjawab lagi: “ saya memang hanya penjual cobek dan istri membantu saya di rumah untuk membuat barang-barang yang saya jual ini, tapi saya bahagia. Walaupun cuma penjual cobek tapi dengan ini, anak saya sebentar lagi akan lulus sarjana dan kebahagiaan inilah yang membuat pekerjaan terasa ringan.” Beliau kemudian balik berkata: “belum tentu Anda lebih bahagia lho daripada saya?” Sebuah pertanyaan cerdas dan luar biasa bukan? Ternyata sebuah pekerjaan itu terasa berat/ringan tergantung bagaimana kita memandang pekerjaan itu. Menuntut ilmupun sama, jika kalian (murid-murid) menganggap bahwa belajar adalah sebuah kewajiban yang didesain untuk menuju sukses kalian semua pastilah pekerjaan ini akan terasa ringan dan akhirnya rasa senanglah yang akan menghantarkan Anda untuk meraih kebahagiaan.
Gimana menurut kalian...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H