Mohon tunggu...
ariffr
ariffr Mohon Tunggu... Mahasiswa - masih belajar

sekedar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rezeki Sudah Diatur! Apa Kita Tidur Saja?

5 Januari 2024   18:42 Diperbarui: 5 Januari 2024   19:18 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini rasa syukur terucap di setiap orang, setelah masyarakat Indonesia selesai dari pandemi COVID-19 yang melanda selama beberapa tahun ke belakang. Dimulai dari tanggal 2 Maret 2020 telah terdeteksi kasus COVID-19 di Indonesia. Persebaran virus tersebut cukup masif, akibatnya Pemerintah Indonesia menerapkan pembatasan aktivitas sosial guna meredam persebaran virus tersebut. 

Istilah lainnya adalah PSBB atau lockdown. Semenjak diberlakukan hal tersebut, beberapa aktivitas sosial masyarakat menjadi berkurang. Banyak yang menghabiskan waktu di dalam rumah saja. 

Hal itu juga berdampak pada aktivitas perekonomian masyarakat, dengan peralihan kegiatan bekerja menjadi WFH (Work from Home) atau daring. Hal itu pun tidak terlalu bermasalah bagi bidang pekerjaan yang bisa dialihkan menjadi digital. 

Contohnya seperti jual beli, belajar mengajar, pekerjaan di depan komputer/laptop. Akan tetapi ada beberapa pekerjaan yang tidak dapat didigitalisasi, contohnya seperti driver, mekanik, dan beberapa jenis pekerjaan jasa yang harus bertemu secara langsung dengan konsumen. 

Penurunan pendapatan selama masa COVID-19 sepertinya sudah terjadi di kalangan masyarakat yang keuangannya belum stabil. Maka dari itu Pemerintah Indonesia juga memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang berhak menerimanya. Entah fakta di lapangan hal tersebut sudah tepat sasaran atau tidak, mungkin tidak ada yang tahu pastinya. 

Selama dilanda pandemi COVID-19, banyak masyarakat yang merasa cukup bingung dengan aktivitas apa yang akan dilakukannya. Sebab kita semua disuruh untuk mengurangi aktivitas sosial. Tak jarang ada beberapa orang yang merasa jenuh dengan kesehariannya. Ada juga yang merasa gelisah memikirkan bagaimana nasib dirinya ke depan. 

Sepertinya yang membuat mereka gelisah adalah cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Terkadang dari mereka masih ada yang keuangannya belum stabil, jadi kalau hanya berdiam diri saja bagaimana nasib dirinya ke depan. 

Salah satu kepala keluarga yang harus menjalankan PSBB merasa bingung dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Mereka tinggal mengontrak di pinggiran kota. Sebut saja keluarga Pak Tomo. 

Keseharian Pak Tomo sebelum terjadi pandemi COVID-19 adalah sebagai pekerja proyek harian. Awalnya Pak Tomo tidak menduga bahwa Indonesia akan dilanda pandemi dan mengharuskan setiap orang beraktivitas di dalam rumah saja. 

Setelah Pemerintah mengumumkan penerapan PSBB di daerahnya, Pak Tomo mau tak mau harus berhenti dari pekerjaannya. Dengan kata lain proyek yang menjadi tempat kerjanya ditunda sampai kondisi yang kondusif. 

Untungnya Pak Tomo masih memiliki beberapa uang di tabungannya, hal ini masih bisa membuat hatinya lega. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun