Mohon tunggu...
Arif Fitrianto
Arif Fitrianto Mohon Tunggu... profesional -

Dunia Dalam Genggaman Saya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

TV Lokal = Medical Broadcasting?

24 Juli 2012   15:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:41 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

TV Lokal harapan membangun bangsa. Kalimat disamping bagi sebagian orang terdengar begitu berlebihan, namun itulah spirit awal lahirnya TV Lokal di Indonesia. TV Lokal yang hadir dengan spirit otonomi daerah, sangat di rasakan dampak kehadirannya sebagai warna baru dunia penyiaran tanah air. Berbagai daerah selama ini di sadari kurang optimal diangkat dalam wujud audio visual. Sehingga kehadiran televisi lokal, menjadi solusi penting untuk hal tersebut. Dibungkus dengan kemasan lokal yang kental, televisi lokal selalu berupaya mempersembahkan yang terbaik bagi masyarakat dengan kearifan lokal yang berbeda-beda.

Paket tayangan yang bermaterikan sosial, budaya, pariwisata, ekonomi, dan unsur kedaerahan lainnya tentunya menjadi suatu kebutuhan bagi seluruh lapisan masyarakat tersebut, demi optimalisasi pembangunan setempat. Termasuk diantaranya harapan atas peluang pembukaan lapangan pekerjaan baru bagi daerah.

POSITIONING TV LOKAL TERHADAP PROGRAM KESEHATAN

Dari data Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI) Sampai sejauh ini 200 TV Lokal sudah hadir dan menghiasi layar kaca Indonesia. Dari sekian ratus TV local yang mengudara di Indonesia, ada satu dimensi menarik dari bentuk program yang disajikan, Yaitu munculnya Program dengan Jargon “Kesehatan”. Program - program itu menampilkan wajah kesehatan sebagai topik utama. Namun bagaimana efektifitas dari isi acara itu?

1. Apakah narasumbernya berkompeten di bidang Kesehatan?

2. Apakah Materi program sesuai dengan kebutuhan Masyarakat?

3. Apakah Program itu berdampak secara positif dalam konteks pengedukasian?

Jawabannya adalah TIDAK SEMUA. Ternyata tidak semua Program Kesehatan yang muncul di Televisi Lokal memenuhi aspek dari pertanyaan di atas. Lalu mengapa demikian?Inilah Fenomena yang saat ini bermunculan di berbagai TV Lokal yang ada di Indonesia. Banyak program kesehatan yang muncul sebagai programa siaran di TV Lokal namun justru tidak memunculkan aspek edukatif, penanganan secara medis, pengenalan logika dalam studi empiris, dan terkesan agak sarkas dalam penyampaiannya, baik penyampaian persoalan yang diangkat maupun jawaban yang terlontar dari narasumbernya. Namun inilah fakta telanjang yang ada di Media Audio Visual yang diharapkan mampu menjadi alternative bagi pemirsanya. Program Kesehatan yang tidak menyehatkan justru hadir untuk mengisi ruang - ruang kosong di dimensi masyarakat local, yang secara socio ekonomi memiliki keengganan untuk masuk ke bilik - bilik berserambi yang bernama Rumah Sakit. Hadirnya Program kesehatan Alternative di TV Lokal bak Oase di Padang Pasir. Mahalnya Biaya Kesehatan menjadi alasan tersendiri bagi masyarakat dari lapisan Masyarakat Lokal yang notabene adalah segment utama TV Lokal untuk hadir, beranjak, tertarik dan pada akhirnya menjadikan pengobatan Alternatif sebagai “jujugan” pertama masyarakat yang ingin memperoleh pelayanan keehatan secara murah dan maksimal. Siapa Salah??? Stasiun TV (Sebagai Pemroduksi Siaran)?Lembaga Kesehatan Alternatif(Sebagai Narasumber)?Pemirsa(Konsumen)? Regulator?atau justru para pegiat Kesehatan (Yang Mempunyai Kelayakan Akademi). ATVLI dan KPID mungkin lebih tahu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun